Banyak Korban Berjatuhan dalam Demo, BIN Akui Telah Prediksi: Yang Terpenting Tak Banyak Korban

- 8 Oktober 2020, 23:13 WIB
Ilustrasi: Banyak Korban Berjatuhan dalam Demo, BIN Akui Telah Prediksi: Terpenting Tak Banyak Korban.ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/
Ilustrasi: Banyak Korban Berjatuhan dalam Demo, BIN Akui Telah Prediksi: Terpenting Tak Banyak Korban.ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/ /Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

LAMONGAN TODAY -- Demo Undang-Undang Cipta Kerja mengakibatkan sejumlah bentrokan di Jakarta maupun daerah.

Juru bicara Badan Intelejen Negara (BIN) Wawan Heru Purwanto telah memprediksi kejadian tersebut.

BIN telah menilai akan terjadinya bentrokan dengan aparat Kepolisian dalam aksi unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja di sejumlah daerah Indonesia.

Baca Juga: Demo Berakhir Ricuh Di Berbagai Wilayah, Tagar Jokowi Kabur Jadi Trending Topik di Twitter

"Ya, kami (sudah prediksi, red). Tapi, selama kita terukur, dan kita undercontrol, yang penting meminimalisir, korbannya tidak banyak yang berjatuhan," kata Wawan dikutip dari RRI, Kamis (8/10/2020).

"Kalau terjadi pembakaran kita langsung padamkan dengan berbagai cara. Kalau rusuh kita semprot pakai water cannon, gas air mata," jelasnya.

Wawan mengatakan, BIN sudah cukup pengalaman dalam memprediksi kejadian-kejadian setiap ada massa melakukan unjuk rasa.

Baca Juga: Pemerintah Tahu Siapa Dalang Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Siapakah yang Dimaksud?

Tapi, kata dia, BIN tidak dapat melarang demontrasi karena menyampaikan pendapat di muka umum diatur undang undang.

"Kita cukup pengalaman dalam menangani aksi demo sudah puluhan tahun itu. Tapi kan kita tidak bisa melarang demo karena kita negara demokrasi."

 

"Tapi kita tetap sampaikan tidak boleh anarkis, tidak boleh merusak. Kalau dia melakukan itu ada sanksinya," tegasnya.

Baca Juga: Lagu ‘Hari hari Esok adalah Milik Kita’, ‘Buruh Tani’ Menggema Saat Demo Cipta Kerja, Ini Liriknya

Ia juga menyampaikan aksi aparat kepolisan dalam mengawal aksi demo sudah sesuai proktap keamanan agar tidak terjadinya jatuhnya korban.

"Disemprot bukan berarti kita keras, tapi itu untuk menjaga jarak agar tidak jatuh korban, seperti lemparan batu dari massa pendemo," kata Wawan.

Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja telah terjadi di sejumlah wilayah hari ini dengan dibalut bentrokan dengan aparat Kepolisian, dan kerusuhan.

Baca Juga: Tagar #MahasiswaBergerak Trending Twitter, Warganet : Inilah yang Terjadi di Indonesia Sekarang

Tidak sedikit demonstrasi di sejumlah wilayah berujung pembakaran fasilitas umum.

Editor: Nugroho

Sumber: RRI


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah