Daryono BMKG Sebut Masyarakat Gagal Paham Soal Gempa Megathrust , Ini Penjelasannya

- 27 September 2020, 13:00 WIB
Daryono BMKG Sebut Masyarakat Gagal Paham Soal Gempa Megathrust, Ini Penjelasannya
Daryono BMKG Sebut Masyarakat Gagal Paham Soal Gempa Megathrust, Ini Penjelasannya /

Baca Juga: Peringatan Dini! Riset ITB Paparkan Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa Barat

Megathrust Selatan Jawa

Dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017 disebutkan bahwa di Samudra Hindia selatan Jawa terdapat 3 segmentasi megathrust.

Yaitu Segmen Jawa Timur, Segmen Jawa Tengah-Jawa Barat, dan Segmen Banten-Selat Sunda.

"Ketiga segmen megathrust ini memiliki magnitudo tertarget M8,7," tulis Daryono.

"Namun demikian, jika skenario model dibuat dengan asumsi 2 segmen megathrust yang 'bergerak' secara simultan maka magnitudo gempa yang dihasilkan bisa lebih besar dari 8,7," tambahnya

Besarnya magnitudo gempa yang disampaikan tersebut adalah potensi skenario terburuk (worst case) bukan prediksi yang akan terjadi dalam waktu dekat, sehingga kapan terjadinya tidak ada satu pun orang yang tahu.

Maka dari itu, dalam ketidakpastian kapan terjadinya, harus melakukan upaya mitigasi.

"Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa zona megathrust selatan Jawa memang sangat aktif yang tampak dalam peta aktivitas kegempaannya (seismisitas)," tulisnya.

"Dalam catatan sejarah, sejak tahun 1700 zona megathrust selatan Jawa sudah beberapa kali terjadi aktivitas gempa besar (major earthquake) dan dahsyat (great earthquake)," tambahnya.

Halaman:

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x