Mahfud MD Ungkap Betapa Gilanya Korupsi di Indonesia: Noleh ke Hutan Ada Korupsi di Hutan

- 21 Maret 2023, 18:14 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebut ada transaksi mencurigakan di lingkungan kemenkeu senilai Rp300 triliun
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebut ada transaksi mencurigakan di lingkungan kemenkeu senilai Rp300 triliun /ANTARA/

LAMONGAN TODAY - Korupsi adalah salah satu masalah terbesar yang menghambat pembangunan dan kesejahteraan di Indonesia. Korupsi merugikan negara, rakyat, dan lingkungan hidup. Korupsi juga menggerogoti nilai-nilai moral dan keadilan sosial.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, korupsi di Indonesia sudah sangat gila dan terjadi hampir di seluruh sektor.

Dari mulai pertambangan, perikanan, kehutanan, hingga pertanian. Bahkan sektor-sektor lain seperti penerbangan, asuransi, dan koperasi juga tidak luput dari praktik korupsi.

Mahfud MD menyampaikan hal ini dalam acara 'Sinkronisasi Tata Kelola Pertambangan Mineral Utama Perspektif Polhukam' di Jakarta Pusat pada tanggal 21 Maret 2023.

Baca Juga: Update Harga HP Realme 9 Series, Termasuk Seri Special Edition Free Fire, Jujur Ini Keren Parah

Dalam acara tersebut, Mahfud MD menekankan pentingnya reformasi tata kelola pertambangan untuk mencegah korupsi dan meningkatkan pendapatan negara.

Mahfud MD mengutip temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) saat Abraham Samad masih menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pada periode 2013-2014, Abraham Samad mengatakan bahwa jika korupsi di pertambangan bisa dihapus, maka setiap orang di Indonesia bisa mendapatkan uang sebesar Rp20 juta per bulan secara cuma-cuma.

"Kalau saja di dunia pertambangan ini kita bisa menghapus celah-celah korupsi, maka setiap kepala orang Indonesia itu setiap bulan akan mendapat uang 20 juta rupiah tanpa kerja apa pun," kata Mahfud MD mengulangi perkataan Abraham Samad.

Mahfud MD menambahkan bahwa korupsi adalah salah satu alasan mengapa Indonesia melakukan reformasi pada tahun 1998.

Reformasi bertujuan untuk memperbaiki sistem politik, hukum, dan ekonomi yang bermasalah akibat penyalahgunaan kekuasaan oleh rezim Orde Baru.

Baca Juga: Update Harga HP Realme C Series: Harga Sejutaan, RAM 4GB, Memori 128GB, Ngiler Gak Tuh

Namun demikian, Mahfud MD menyadari bahwa reformasi belum sepenuhnya berhasil dalam memberantas korupsi. Ia mengakui bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah bersama dengan lembaga-lembaga penegak hukum seperti KPK.

"Sehingga saya katakan sekarang saudara noleh kemana aja ada korupsi kok. Noleh nih ke hutan ada korupsi di hutan; noleh ke udara ke pesawat udara ada korupsi di Garuda; asuransi ada asuransi; koperasi korupsi; semuanya korupsinya," kata Mahfud MD.

Mahfud MD berharap agar masyarakat tidak apatis atau pesimis terhadap fenomena korupsi. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pengawasan dan pemberantasan korupsinya.

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus melakukan upaya-upaya preventif dan represif dalam memberantas korupsinya.

"Kita harus optimis bahwa kita bisa membangun negara ini dengan bersih dari praktik-praktik yang merugikan bangsa ini," kata Mahfud MD menutup pidatonya.**

Editor: Achmad Ronggo


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x