Modul Surya Butuh Suntikan Modal Rp4 Triliun, DEN: Kita Hanya Instalasi Tak Punya Pabrik (II)

- 7 Maret 2023, 08:25 WIB
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga surya.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga surya. /AMMAN/

 

LAMONGAN TODAY - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim, mengatakan, tercipta pertandingan yang tidak seimbang antara pengembangan energi terbarukan dan penggunaan energi fosil saat ini.

Herman menilai, pemerintah tidak memiliki keberanian untuk menciptakan keseimbangan karena terdapat pula risiko politik dari kebijakan energi.

"Sebenarnya, yang diperlukan adalah political guts dan cohesiveness atau kekompakan," katanya dikutip situa resmi pemerintahan

Kembali lagi dalam rangka pengembangan energi surya, Dewan Energi Nasional sebenarnya telah mendorong pembangunan pabrik panel surya pertama di Indonesia, lewat kerja sama badan usaha milik negara (BUMN) dengan swasta.

DEN sudah memegang komitmen PT Len Industri (Persero), PT PLN Indonesia Power, dan PT Agra Surya Energy untuk berinvestasi pada pembangunan pabrik panel surya pertama di Indonesia tahun ini. 

“Kita sudah lakukan feasibility study, kita butuh dana Rp4 triliun untuk membangun pabrik untuk modul surya itu,” kata Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto di Jakarta, Kamis (23/2/2023). 

Djoko mengatakan, inisiasi pembentukan pabrik panel surya itu menjadi krusial di tengah impor komponen bahan baku yang terbilang tinggi dari Tiongkok beberapa waktu terakhir.

Di sisi lain, kata dia, Indonesia justru melakukan ekspor pasir silika sebagai salah satu bahan dasar pembentuk komponen panel surya yang relatif besar setiap tahunnya ke Tiongkok. 

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x