Network
LAMONGAN TODAY - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan pembangunan infrastruktur jalan Tol Semarang-Solo yang melintasi daerah itu membawa dampak positif karena menjadi segitiga emas dan poros perkembangan ekonomi Jawa Tengah.
"Dampak pembangunan jalan tol melalui Kabupaten Boyolali menjadikan daerah ini, segitiga emas sebagai poros lalu lintas perkembangan ekonomi di Jawa Tengah, karena menghubungkan ke Surabaya, Jakarta dan Yogyakarta," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Boyolali, Insan Adi Asmono di Boyolali, kemarin.
"Kami paham bahwa poros utamanya itu, di Boyolali bukan dimana-mana. Kalau dahulu segitiga emas itu, tugu Kartasura Sukoharjo, yang arah ke Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta. Namun, segitiga itu, sekarang bergeser ke Boyolali," kata Insan.
Menurut dia, yang paling dirasakan adalah tumbuhnya investasi utamanya pergudangan di Boyolali yang semakin banyak.
Hal tersebut, kata dia, karena jalan tol Semarang-Solo memiliki akses pintu keluar tol yang cukup banyak di Kabupaten Boyolali. Antara lain, melalui Gerbang Tol Ngemplak, Mojosongo, Ngasem dan Bandara Internasional Adi Soemarmo.
Dia mengatakan dampak pembangunan infrastruktur tersebut mendatangkan potensi investasi di bidang pergudangan dan industri. Letak Kabupaten Boyolali yang strategis dinilai menjadi tempat yang cocok untuk transit.
Boyolali mempunyai akses pintu tol yang banyak dan mudah sehingga memudahkan investasi di Boyolali. Namun, tantangannya tetap menjaga dan mempertahankan lahan pertanian tetap produktif.
Dia mengatakan pembangunan jalan tol akan bertambah lagi yang masuk ke jalur Yogyakarta, nanti pintu masuk dan keluar di daerah Banyudono Boyolali.
Menurut dia, Bupati Boyolali M Said Hidayat juga meminta akses-akses jalan menuju pintu-pintu tol dan penghubung itu, mulai tahun depan dan tahun-tahun berikutnya bakal diperbaiki.
