LAMONGAN TODAY - Letjen MT Haryono merupakan salah satu korban dalam peristiwa G30S/PKI. Ia dibunuh di kediamannya oleh para prajurit Cakrabirawa.
Berikut profil lengkap Letjen MT Haryono beserta kisahnya dalam peristiwa kelam G30S/PKI yang sudah kami rangkum.
Letnan Jenderal MT Haryono
Dikutip Lamongan Today dari berbagai Sumber, Mas Tirtodarmo Haryono atau lebih dikenal dengan MT Haryono lahir di Surabaya 20 Januari 1924. Ia pernah menempuh pendidikan di Ika Dai Gaku (Sekolah Kedokteran) di Jakarta pada saat masa Penjajahan Jepang.
Selanjutnya MT Haryono bergabung di Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai mayor. MT Haryono sering mengikuti perundingan antara RI dengan Belanda atau RI dengan Inggris karena ia mahir dalam berbahasa Inggris, Belanda bahkan Jerman.
Selain itu, MT Haryono pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pertahanan Negara dan Sekretaris delegasi RI.
Baca Juga: Profil Singkat Jenderal Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI
Kemudian pada tahun 1964, MT Haryono menjabat sebagai Direktur Intendans dan Deputi III Menteri Panglima Angkatan Darat.
MT Haryono menjadi salah satu korban kekejaman dalam peristiwa G30S/PKI. Tepat pada Jumat 1 Oktober 1965 dini hari ia dibunuh di kediamannya yang berlokasi di daerah Menteng Jakarta Pusat.
Jenazahnya lalu ditemukan pada tanggal 3 Oktober 1965 di sebuah sumur di daerah Lubang Buaya bersamaan dengan 5 jenderal lainnya yang menjadi korban
Baca Juga: Link Streaming Gratis Film KKN di Desa Penari (Uncut), Bukan di LK21, Buruan Sebelum di Blokir
Cerita Putra MT Haryono, tentang Peristiwa G30S/PKI
Rianto Nurhadi, Putra Letjen MT Haryono pernah bercerita mengenai peristiwa G30S/PKI.
Rianto bercerita saat kediamannya dimasuki secara paksa oleh para prajurit Cakrabirawa untuk membunuh ayahnya.
"Rumah kami hancur, atapnya, temboknya. Kami melihat sendiri ayah saya diseret. Diseretnya itu dia menarik kaki ayah saya sepanjang kamar sampai ke depan truk dan ayah saya dilempar seperti melempar sekarung beras," ujar Rianto
Rianto menyaksikan dengan jelas bagaimana kejamnya prajurit Cakrabirawa menembak MT Haryono pada dini hari itu.
Setelah kejadian tersebut, Rianto beserta ibunya pergi ke kediaman Jenderal Ahmad Yani. Namun seperti diketahui, Ahmad Yani juga menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI tersebut.
Firasat Keluarga MT Haryono di Malam Sebelum Peristiwa
Berdasarkan buku berjudul "Kunang-kunang Kebenaran di Langit Malam" yang bercerita tentang peristiwa G30S/PKI, sebelum peristiwa terjadi, keluarga merasakan beberapa kejanggalan.
Kejanggalan tersebut antara lain MT Haryono jadi sering menyendiri sambil mendengarkan musik klasik.
Biasanya, MT Haryono mendengarkan musik klasik sambil menata tanaman anggrek di halaman belakang rumahnya ditemani oleh putri bungsunya, Enda Marina.
Namun menjelang peristiwa G30S/PKI, MT Haryono meminta Enda untuk menjauh.
Firasat lainnya dirasakan oleh putri MT Haryono, Ade Mirja Harjanti yang mengalami mimpi buruk.
Beberapa jam sebelum prajurit Cakrabirawa datang, Ade mimpi ayahnya diculik. Lalu naasnya beberapa jam kemudian mimpi Ade menjadi kenyataan.***