Padahal, kekuatan militer Indonesia pada zaman Presiden Soekarno terkuat di Asia Tenggara.
"Waktu itu saya minta pada Amerika enggak dikasih, saya minta pada Inggris enggak dikasih. Saya bilang iki piye toh yo, kok, sombong-sombong banget.
Ini pengalaman saya yang sekarang bisa diceritakan, bukan untuk menyombongkan diri.
Baca Juga: Siap-Siap Jalan Nasional Macet, Imbas Perbaikan Jembatan Balun (Ngaglik I) Sisi Selatan
Bayangkan, katanya kekuatan kita waktu zaman bapak saya terkuat di Asia Tenggara, lalu sekarang bagaimana 'kan begitu sebagai presiden," jelas Megawati.
Akhirnya Megawati menelepon Putin karena diundang untuk datang ke Rusia.
Ia pun tidak akan memenuhi undangan Rusia bila tidak diberikan peralatan perang.
Baca Juga: Konvoi Pendekar PSHT sambut Kepulangan Aji Bangkit Pamungkas, Atlet Peraih Emas Kejuaraan Dunia.
"Saya telepon Putin karena saya diundang. Saya hanya ngomong gini, 'saya hanya akan datang ke Rusia, tapi kalau saya enggak bawa peralatan perang saya enggak jadi datang'.
Kalau enggak percaya, tanya sama Putin sendiri. Putin bilang welcome Megawati. Datang saya 'kan, pulang saya bawa banyak," kata Megawati.***