Sering Condong Dukung Pemerintah, Kali Ini PSI Tolak Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

- 2 Maret 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi penundaan pemilu 2024.
Ilustrasi penundaan pemilu 2024. /Pixabay/tumisu./

LAMONGAN TODAY - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Dea Tunggaesti menyatakan PSI menolak adanya penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"PSI tidak bisa menerima usulan perpanjangan masa jabatan presiden. Idealnya pemilihan presiden, pemilihan anggota legislatif (DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, kabupaten, dan kota) tetap terlaksana pada 14 Februari 2024," kata Dea Tunggaesti.

Hal itu, disampikan oleh Dea Tunggaesti dalam keterangannya yang diterima pada Rabu.

 Baca Juga: Justin Bieber Dinyatakan Positif Covid-19, Konser di Las Vegas Ditunda

Setelah pemilihan presiden, lanjut dia, idealnya tentu saja diikuti pelaksanaan pilkada serentak pada bulan November 2024, sebagaimana kesepakatan antara DPR, Pemerintah, dan KPU.

Akhir-akhir ini muncul polemik terkait dengan usulan perpanjangan masa jabatan presiden.

Alasan situasi pandemi dan pemulihan ekonomi, menurut Dea, adalah alasan dirasa tidak urgen.

 Baca Juga: Jadwal Piala FA: Liverpool vs Norwich, Lengkap dengan Prediksi Skor, Head to Head, dan Link Live Streaming

"Faktanya pernah menyelenggarakan pilkada dengan damai dan sukses di tengah puncak pandemi di akhir tahun 2020," kata dia.

Dea mengutarakan bahwa pemilu sebagai perwujudan negara demokratis.

Sehingga penundaan pemilu tanpa alasan yang benar-benar bersifat force majeur tentunya akan mencederai demokrasi Indonesia.

 Baca Juga: Shayne Pattynama Santer Dikabarkan akan Naturalisasi, PSSI juga Berminat pada Jordy Weehrman

Bila partai-partai di DPR melihat ada aspirasi kuat rakyat agar Presiden Jokowi untuk meneruskan kepemimpinannya menjadi periode ketiga.

Menurut dia, jalan satu-satunya adalah melalui amendemen UUD NRI Tahun 1945 sehingga memungkinkan pembatasan jabatan presiden maksimal tiga periode.

"Ini adalah pilihan paling adil, dan nantinya tidak hanya Pak Jokowi, tetapi Pak SBY bisa ikut berlaga kembali," ucapnya.

Baca Juga: Ingin Melahirkan di Rumah Sakit Aktris Hollywood, Nikita Willy Menetap di Amerika Serikat

"Begitu juga Pak JK bisa ikut berkompetisi sebagai kandidat calon wakil presiden melalui mekanisme pemilu yang jujur, adil, dan transparan pada tahun 2024," katanya.

Sebagai pencinta dan pengagum Jokowi, lanjut Dea, tentunya akan selalu dan tetap mendukung Jokowi memimpin kembali Indonesia.

"Namun, tentunya hal tersebut harus didasari oleh amendemen konstitusi yang memperbolehkan Pak Jokowi berlaga kembali pada Pemilu 2024," ujarnya.***

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x