Pimpin Proklamasi tidak Berdarah, BPIP: Soekarno Umat Islam Paling Berhasil Teladani Politik Nabi Muhammad SAW

- 1 Oktober 2021, 20:59 WIB
Ilustrasi Ir. Soekarno
Ilustrasi Ir. Soekarno /Mahradika

LAMONGAN TODAY - Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno adalah sosok umat Islam yang sukses meneladani politik praktis.

Demikian penilaian yang diungkapkan Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengenai Soekarno.

Yudian kemudian mengaitkan Soekarno dengan politik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam.

Baca Juga: Profil Coldplay, Band Asal Inggris dengan Segudang Prestasi

Hal tersebut diungkapkan dalam diskusi ‘Peringatan 61 Tahun Pidato Bung Karno di Sidang PBB’ lewat kanal Youtube Bamusi TV.

“Bung Karno itu adalah umat Islam yang paling berhasil meneladani politik lapangan Rasulullah, Nabi Muhammad pada waktu Makkah revolusi pertama tidak berdarah dalam sejarah. Bung karno memimpin bangsa Indonesia ini proklamasi tidak berdarah,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa Soekarno juga sukses mewujudkan teori politik majemuk seperti pada piagam Madinah (dokumen yang disusun Nabi Muhammad SAW terkait perjanjian dengan suku dan kaum penting di Yasthrib tahun 622).

Baca Juga: Lirik Lagu 'My Universe' Hasil Kolaborasi dari BTS dan Coldplay, Simak Liriknya

Prestasi lain yang diraih, Soekarno berusaha menyatukan 54 negara atau kerajaan yang terdapat di Tanah Air waktu itu.

Bagi Yudian, peristiwa tersebut tidak akan terjadi jika Soekarno tidak memimpin Indonesia, dibantu dengan Wakil Presiden, Mohammad Hatta.

"Dan ini peristiwa sekali lagi tidak pernah terjadi di dalam sejarah, kecuali di tangan Bung Karno, Bung Hatta dan bangsa Indonesia.”

Baca Juga: Anak Nia Daniaty Buka Suara Atas Dugaan Penipuan CPNS yang Capai Rp9,7 Miliar: Saya Hanya Buka Les

“Makanya saya katakan, Bung Karno adalah umat Islam yang paling berhasil meneladani politik lapangan revolusi tidak berdarah, mewujudkan piagam Madinah itu,” ungkapnya.

Lebih jauh, dia membahas eks Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasser hingga Rusia.

Sementara dalam pandangan Yudian, Soekarno pandai dalam melakukan komunikasi dengan raja maupun sultan waktu itu untuk menyerahkan kekuasaannya.

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1027, Keinginan Kuat Yamato Lawan Kaido, Luffy Berkehendak Lain

Kemudian bergabung menjadi sebuah negara dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita boleh banding Pak Gamal Abdul Nasser, dia cuma melawan negara sendiri. Bahkan Amerika sekali pun cuma lawan induknya, Rusia juga sama termasuk Uni Soviet. Coba dilihat ini bukan sejarah abad 20, tapi sejarah dunia belum pernah ada dalam waktu hanya 59 detik (Sukarno) bisa membebaskan dan mempersatukan 54 negara,” terangnya.

Di sini, kata dia, sebuah keistimewaan pemimpin Indonesia.

Baca Juga: Kabar Terbaru Pelawak Qomar Usai Idap Kanker Usus Stadium 4C, Penyebab dan Faktor Terungkap

“Di sini salah satu keunikan penguasa-penguasa Indonesia yang disebut lokal, maksudnya raja-raja, sultan yang begitu muda dan ikhlas menyerahkan kekuasaan mereka dengan segala konsekuensi konstitusionalnya kepada sebuah negara yang baru sekadar nama, namanya NKRI. Nah, tanpa kepiawaian Sukarno khususnya, mungkin nasib bangsa ini lain,” pungkasnya.

Dilansir Lamongan Today dari Galajabar, artikel ini telah tayang dengan judul "BPIP: Soekarno adalah Umat Islam Paling Berhasil Meneladani Politik Nabi Muhammad SAW."(Muhammad Ibrahim/Galajabar)***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Galajabar


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x