Najwa Shihab Sindir Menkes Terawan Lewat Wawancara Kursi Kosong, Akankah Pak Menkes Buka Suara?

29 September 2020, 13:18 WIB
Najwa Shihab wawancarai kursi kosong Menkes Terawan /YouTube/MataNajwa

LAMONGAN TODAY – Najwa Shihab kembali membuat panas dingin kabinet Joko Widodo. Senin, 28 September 2020 kemarin, Najdwa Shihab baru saja membuat episode khusus dalam program talkshow bertajuk #MataNajwaMenantiTerawan.

Ya, sejak mengummkan kasus Covid-19 pertama pada awal Maret 2020, dan kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memang jarang terlihat di layar kaca.

Keberadaan Terawan pun terus mengundang penasaran banyak, tak terkecuali Najwa Shihab.

Baca Juga: Pulau Bintan Mendadak Trending, Ternyata karena Gurun Pasir Eksotis Ini

Sebagai seorang Menteri Kesehatan, sangat aneh rasanya jika Terawan justru jarang menampilkan diri.

Najwa Shihab sendiri sebetulnya telah berkali-kali mengundang Menkes Terawan untuk hadir dalam talkshownya.  Namun sayang, undangan Najwa Shihab diacuhkan oleh Menteri Terawan.

Tak kehilangan akal,Najwa Shihab kemudian melakukan sindiran secara halus lewat sesi ‘wawancara’ dengan kursi kosong. Najwa seolah sedang berhadapan dengan Menkes Terawan dan mengajukan pertanyaan seperti biasa.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Nutupi Laraku' - Syahiba Saufa, Lengkap dengan Terjemahan yang Trending di Youtube

Sebagaimana diberitakan Fix Indonesia pada berita berjudul, Najwa Shihab Berbagi Unek-unek Saat ‘Wawancara’ Menkes Terawan Di Mata Najwa, Selasa, 29 September 2020, wanita yang akrab disapa Nana tersebut membuka program talkshow tersebut dengan menyinggung soal tugas dan tanggung jawab besar seorang menteri kesehatan untuk menyelamatkan penduduk Indonesia dari bahaya Covid-19.

“Tentu tak ada sosok yang lebih tepat bicara kepada publik, kepada kita, memberi penjelasan tentang situasi sebenarnya dan sejauh apa penanganan yang dilakukan negara,” ucap Najwa Shihab dilansir dari kanal  Youtube Najwa Shihab, Senin 28 September 2020

"Menteri-menteri lain juga sudah angkat suara, namun selama jabatan menteri kesehatan masih di tangan, tanggung jawab besar tak bisa lepas dari pundaknya," sambungnya.

Kemudian Najwa Shihab memperkenalkan sosok ‘narasumber’ yang sudah lama dinantikan, yakni Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Najwa lantas mengajak diskusi kursi kosong yang seolah merupakan Menteri Terawan itu.

Baca Juga: Realme Tawarkan Diskon Rp 200.000 Untuk Realme 7 dan Realme 7i, Simak Cara dan Syarat Mendapatkannya

“Untuk kesekian kalinya, kami mengundang inilah panggung dan kursi Mata Najwa untuk Menteri Terawan,” ujar Najwa Shihab.

Najwa Shihab langsung melontarkan beberapa pertanyaan, salah satunya mengenai keberadaan Menteri Terawan di ranah publik.

"Mengapa menghilang pak? Anda minim sekali di depan publik selama pandemi, rasanya menteri kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia selama wabah ini hanya menteri kesehatan Republik Indonesia," tanya Najwa Shihab.

“Sejak awal pandemi, anda terkesan menganggap virus ini bukan ancaman besar. Apakah kini anda (Terawan) mengakui bahwa kita kecolongan dalam penanganan langkah di awal yang seharusnya bisa lebih tanggap?,” tanya Najwa Shihab.

Najwa Shihab juga menyinggung soal usulan Menkes terkait karantina wilayah. Tak hanya itu, dia pun menanyakan soal keberadaan anggaran yang rendah, serta birokrasi peraturan yang masih rumit di Kementerian kesehatan.

“Kenapa tes kita belum juga mencapai target? Kenapa resapan anggaran kementerian masih rendah? Kenapa berbagai birokrasi dan peraturan masih berbelit di Kementerian Kesehatan? Dan kenapa perlindungan tenaga kesehatan kita belum maksimal? Spesifik tentang tenaga kesehatan, angka kematian Nakes kita sangat tinggi, dan terus naik. Bukankah Menkes seharusnya menjadi pelindung utama Nakes? Kapan perubahan bisa kita lihat?,” tutur Najwa.

Baca Juga: Bukan Realme, Vivo, Atau Samsung, HP RAM 3GB Ini Sudah Ada NFC dengan Harga Rp 1 Jutaan

Selain itu, Najwa Shihab melalui #CatatanNajwa menghimpun berbagai pertanyaan yang mewakili keresahan mengenai penanganan negara terhadap COVID-19. Ada pertanyaan dari teman-teman @kawalcovid19.id, @pandemictalks, @laporcovid19, dan juga teman-teman netizen.

Sejumlah pertanyaan yang dikumpulkan diantaranya:

  1. Mengapa Kemenkes memiliki jumlah data statistik kasus Covid-19yang berbeda-beda, Apa yang akan bapak lakukan untuk membenahi sengkarut data ini? (Irma Hidayana, Inisiatir Lapor Covid-19).
  2. Pemerintah melalui bapak Fadjroel mengatakan sudah membagikan APD secara merata ke seluruh Indonesia, berapa jumlahnya? Karena ternyata masih ada cerita nakes yang harus mencuci ulang dan menjemur masker? (Irma Hidayana, Inisiatir Lapor Covid-19).
  3. Kenapa bapak sepertinya tidak menyesal telah mengabaikan risiko Covid-19pada saat awal pandemi masuk ke Indonesia? (Sulfikar Amin, Assoiciate Professor NTU).
  4. Banyak sekali nakes yang kesulitan mendapatkan tes PCR gratis walaupun mereka kontak erat dengan positif Covid-19. Bagaimana protokol di RS untuk hal ini? (KawalCOVID19).
  5. Angka semakin tinggi, rumah sakit semakin overload, masyarakat juga semakin abai. Strategi apa yang akan diterapkan? (KawalCOVID19).( Syifa Chusnul Khotimah/Fix Indonesia/PRMN)
Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: Fix Indonesia PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler