LAMONGAN TODAY -- Covid-19 telah menyerang seluruh belahan dunia.
Bahkan, WHO telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi sampai saat ini.
Di Eropa, virus corona pun menyebar ke hampir seluruh negara di sana.
Baca Juga: Harga HP Advan September 2020 Harga Di Bawah 1 Juta, Pecinta Vandroid Cek Di Sini!
Tak terkecuali di Republik Ceko yang saat ini angka kasusnya melonjak hingga 49.290.
Kondisi itu membuat Menteri Kesehatan (Menkes) Ceko, Adam Vojtech mengajukan pengunduran dirinya pada Senin, 21 September 2020.
Ia mundur setelah mengakui gagal mengatasi persoalan.
Baca Juga: Lirik Lagu ‘Mas opo aku iki isih kurang ayu’ Viral di Tiktok, Kurang Sexy - Soimah Pancawati
Sebelumnya, Vojtech dikritik atas penanganannya terhadap pandemi virus corona baru di negara berpenduduk 10,7 juta jiwa tersebut.
Perdana Menteri Andrej Babis melalui Twitter berterima kasih kepada Vojtech atas pekerjaannya.
Babis, seperti dikutip Reuters menyatakan, Vojtech bisa dikenang sebagai menteri kesehatan terbaik negara itu.
Baca Juga: Lirik Lagu La Di Da – Everglow, Lengkap dengan Video Klipnya
Terlebih jika dia tidak harus menggunakan seluruh energinya untuk melawan pandemi virus corona.
Sayangnya, Republik Ceko telah melaporkan laju pertumbuhan kasus terkonfirmasi virus corona tercepat kedua di Eropa dalam beberapa pekan terakhir, di belakang Spanyol.
Negara Eropa tengah ini telah mencabut hampir semua tindakan pencegahan yang diambil sebelum musim panas selama gelombang pertama pandemi.
Baca Juga: Banjir Masih Kepung Ibu Kota, Prakiraan Cuaca Rabu 23 September Bikin Warga Cemas
Dalam 14 hari terakhir, di Ceko terdapat 193 kasus per 100.000 orang.
Data ini dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa.
Dikutip kembali dari wartaekonomi, Kementerian Kesehatan Ceko pada Senin, 21 September 2020 mengungkapkan, jumlah harian kasus Covid-19 Republik Ceko turun menjadi 985 pada hari Minggu.
Artikel Ini Telah Terbit di Warta Ekonomi: Dianggap Gagal Hadapi Corona, Menteri Kesehatan Mengundurkan Diri
Itu merupakan hari ketiga berturut-turut untuk jumlah kasus harian yang menurun.
Penurunan kasus harian itu kemungkinan juga disebabkan oleh tes yang lebih sedikit dilakukan pada akhir pekan dibandingkan pada hari kerja.* (Warta Ekonomi)