Kepala Desa Terkejut, Ngaku Merinding Melihat 11 Mayat Korban Pengganda Uang: Ini Banyak Sekali

4 April 2023, 16:15 WIB
Beberapa mayat yang ditemukan terkubur di sebuah kebun di Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. /Antara

LAMONGAN TODAY - Sebuah kasus pembunuhan sadis yang melibatkan seorang dukun pengganda uang menggemparkan warga Banjarnegara, Jawa Tengah. Sebanyak 11 mayat ditemukan di kebun milik orangtua pelaku yang berinisial TH (45) alias Mbah Slamet.

Korban-korban tersebut diduga menjadi sasaran tipu daya pelaku yang menjanjikan penggandaan uang hingga miliaran rupiah.

Kasus ini terungkap setelah anak salah satu korban bernama PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, melapor ke polisi tentang kehilangan ayahnya. PO dan anaknya GE pernah bertemu dengan Mbah Slamet di Wonosobo pada Juli 2022 setelah mengenalnya melalui media sosial Facebook.

Di sana, PO menyerahkan uang sebesar Rp 70 juta sebagai mahar untuk menggandakan uangnya menjadi Rp 5 miliar.

 

Namun, setelah menunggu beberapa bulan, PO tidak kunjung mendapatkan hasil dari ritual penggandaan uang yang dilakukan Mbah Slamet.

PO kemudian berangkat kembali ke Wonosobo pada Maret 2023 untuk menemui Mbah Slamet dan menagih janjinya. Sayangnya, PO tidak pernah kembali ke rumahnya dan hilang kontak dengan keluarganya.

Polisi yang menerima laporan dari GE kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap Mbah Slamet di rumahnya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara pada Senin (3/4/2023).

Dari pengakuan pelaku, polisi mengetahui bahwa PO telah dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diracun menggunakan potas atau cairan beracun.

Tidak hanya itu, polisi juga menemukan 10 mayat lain yang dikubur di jalan setapak menuju hutan di belakang rumah pelaku.

Mayat-mayat tersebut juga merupakan korban dari modus penggandaan uang yang dilakukan Mbah Slamet bersama dengan rekannya berinisial BS (40), warga Pekalongan, Jawa Tengah. BS bertugas sebagai perantara yang mencari target korban melalui media sosial.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan bahwa motif pelaku membunuh korban adalah karena tidak bisa memenuhi janji penggandaan uang yang ditawarkan. Pelaku juga khawatir jika korban melapor ke polisi atau melakukan tindakan balas dendam.

Kepala Desa (Kades) Balun, Mahbudiono mengaku ngeri dengan penemuan itu. Menurutnya satu mayat saja sudah sangat mengerikan, apalagi ini sampai 11 mayat.

"Saya tahu ada satu mayat saja merinding, apalagi ini banyak sekali," kata Kepala Desa (Kades) Balun.**

Editor: Achmad Ronggo

Tags

Terkini

Terpopuler