Profil dan Biodata Mayor Jenderal DI Panjaitan, Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI

12 September 2022, 18:38 WIB
Profil Mayor Jenderal DI Panjaitan, Korban G30S/PKI / Instagram @Mere_cetPhoto/

LAMONGAN TODAY - Salah satu dari tujuh perwira tinggi yang menjadi korban kebengisan Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI, adalah Mayor Jenderal Anumerta Donald Isaac Panjaitan atau Mayjen DI Panjaitan.

Tujuh perwira tinggi itu diculik oleh Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI  dibunuh pada 1 Oktober 1965 dini hari dan dibuang di Lubang Buaya.

Para perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban  Gerakan 30 September 1965 G30S/PKI, masing-masing adalah  

  • Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, 
  • Mayor Jenderal Raden Soeprapto, 
  • Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, 
  • Mayor Jenderal Siswondo Parman, 
  • Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, 
  • Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo,
  • Letnan Satu Corps Zeni Pierre Andreas Tendean.

Baca Juga: Update, Link Download Tiktok 18 3.6 Mod Apk Dilengkapi Fitur Terbaru, Gratis!

Semua perwira tinggi termasuk DI Panjaitan diculik oleh Resimen Tjakrabirawa atas perintah Komandan Batalyon I Resimen Tjakrabirawa Letkol  (Inf) Untung Samsuri.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini profil dan biodata singkat  Jenderal DI Panjaitan

Seperti diketahui DI Panjaitan  lahir di Balige, Tapanuli, 9 Juni 1925 dengan nama lengkap Donald Ignatius Panjaitan.

Ia mengikuti pendidikan militer Gyugun di masa pendudukan Jepang, lalu ditempatkan di Pekanbaru Riau, hingga Indonesia merdeka.

Baca Juga: TERBARU! Update TikTok 18 Plus 2022 Mod Apk Versi 18.6.6, Gratis Download Tanpa Iklan

Beberapa karir militer DI Panjaitan, di antaranya :

Pasca kemerdekaan, DI Panjaitan membentuk TKR dan diangkat sebagai Komandan Batalyon

1948 menjadi Komandan Pendidikan Devisi IX/Banteng di Bukittinggi

Kepala Staf Umum IV Komandan Tentara Sumatera

Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada Agresi Militer Belanda II tahun 1948

Kepala Staf Operasi tentara dan Teritorium I Bukit Barisan di Medan, Sumatera Utara

Kepala Staf Tentara dan Teritorium II Sriwijaya

Baca Juga: Profil Muchdi Purwopranjono, Diduga Dalang Dibalik Kasus Pembunuhan Munir

Atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat

Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat dan mendapat tugas belajar ke Amerika Serikat

Kisah perjuangan DI Panjaitan berakhir di Lubang Buaya. Prajurit Tjakrabirawa menembak secara membabi buta rumah brigadir Jenderal DI Panjaitan  di Jalan Sultan Hasanudin,Kebayoran baru Jakarta Selatan, pada Jumat dini hari, 1 Oktober 1965.

Tepat di halaman rumahnya, sang jenderal ditembak sebutir peluru di bagian kepalanya. DI Panjaitan pun gugur di tempat.

Jenazah DI panjaitan  bersama lima jenderal lainnya dimasukkan ke dalam sumur tua untuk menghilangkan jejak.

Baca Juga: Download Film KKN Di Desa Penari (2022) Versi Uncut, Terbaru Via Google Drive, Bukan LK21, 100% Gratis

Pada 5 Oktober 1965, jenazah enam jenderal dan satu perwira TNI AD korban G30S/PKI dimakamkan di Taman makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan.

Di Panjaitan dicatat sebagai salah satu Pahlawan Revolusi berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI nomor III/Koti/Tahun 1965.***

 

 

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler