Propaganda Genosida, Obat-obatan di Rumah Sakit Sebabkan Kematian Masal untuk Rakyat Indonesia, Cek Fakta

10 Februari 2022, 17:04 WIB
Ilustrasi: Imbauan Lakukan Genosida /Zona Banten

LAMONGAN TODAY - Sebuah unggahan Facebook, pada 5 Febuari 2022, menyatakan penyebaran obat-obatan, seperti antibiotik dan antivirus, di rumah sakit merupakan genosida massal terhadap rakyat Indonesia.

Unggahan itu menarasikan obat-obatan dan vaksinasi sebagai penyebab kematian utama masyarakat.

Berikut narasi yang muncul dalam unggahan tersebut:

Baca Juga: Persela Lamongan vs Persebaya Surabaya, Syarat Menang bagi Bajol Ijo, Kebangkitan bagi Laskar Joko Tingkir

“Melalui penyebaran obat-obatan _anti virus_ dan _anti biotik_ yang selama ini menyebar di seluruh rumah sakit di Indonesia ternyata mengandung _drug mix_ (campuran obat) yang mematikan itulah yang disebar ke seluruh rumah sakit di Indonesia, itulah _genosida massal_ terhadap rakyat pribumi.

Baca Juga: HP Xiaomi Redmi 10 Per Februari 2022 Harganya Anjlok di Indonesia, Berikut Spesifikasi Detailnya

Sekali lagi rakyatnya yang menjadi korban skenario _"project covid"_ masyarakat sekali lagi yang hanya dijadikan sebagai obyek _sapi perahan_.

Kasus korban kematian _Pertama_ disebabkan karena _"obat-obatan"_ yang disebar diseluruh rumah sakit.

Dan kasus korban kamatian _Kedua_ disebabkan kerana _"vaksinasi"_. Sekali lagi rakyat yang dijadikan korban banyak yang terkapar, sakit, lumpuh dan meninggal dunia.”

Baca Juga: Daftar Harga dan Spesifikasi Samsung 5G Terbaru, Galaxy S22 Reguler, Galaxy S22+ 5G dan Galaxy S22 Ultra 5G

Namun, benarkah obat dan vaksinasi merupakan penyebab utama kematian selama pandemi?

Narasi tentang vaksinasi yang diklaim sebagai program genosida merupakan hoaks yang berulang. 

Sebagaimana dikutip dari Antara yang telah mengklarifikasi unggahan serupa pada pertengahan Januari 2022.

Baca Juga: Samsung Galaxy S22 Ultra 5G, HP Flagship yang Jadi Pesaing Kuat iPhone 13 Pro Max

Angka kematian yang muncul di sejumlah negara saat mengalami gelombang baru Covid-19 akibat varian Omicron.

Hal itu,, menurut Epidemolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman seperti dilaporkan Antara, yaitu karena para penderita Covid-19 belum divaksin.

Dicky mengatakan mereka yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 punya imunitas yang lemah dan menjadi faktor penyebab varian Omicron menyebar lebih cepat dibandingkan varian Delta.

Baca Juga: Lirik Lagu Can't Help Falling In Love dari Elvis Presley, yang Dibawakan Danar Widianto serta Terjemahannya

Vaksin Covid-19 dapat meningkatkan imunitas seseorang dan tingkat kesembuhan orang itu jika terinfeksi virus SARS-CoV-2 akan lebih cepat, demikian dilansir dari Satgas Covid-19.

Sampai saat ini, tidak ada kematian pasien Covid-19 yang dilaporkan akibat konsumsi obat-obatan dari rumah sakit.

Dengan demikian, pernyataan yang menyebut obat di rumah sakit menyebabkan kematian dan menjadi program genosida merupakan hoaks.***

Editor: Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler