Tertutup Kabut dan Asap Kawah Tidak Teramati, Gempa Letusan Masih Terjadi di Gunung Semeru

17 Januari 2021, 19:54 WIB
Gempa letusan masih terjadi di Gunung Semeru. /BNPB /

LAMONGAN TODAY – Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan mengatakan gempa letusan masih terjadi di Gunung Semeru.

Dari laporan pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur yang didapatkan PVMBG pada periode pemantauan Minggu pukul 0.00-6.00 WIB menyebutkan terdengar tiga kali suara letusan atau gemuruh.

“Untuk aktivitas kegempaan Gunung Semeru terekam sebanyak delapan kali gempa letusan dengan amplitudo 11-21 mm,” kata Hendra, sebagaimana dikutip Lamongan Today dari Antara, Minggu 17 Januari 2021.

Baca Juga: Terjemahan Lirik Lagu Drivers License - Olivia Rodrigo Viral di TikTok, Berisi Curahan Hati Wanita

Untuk gempa guguran terjadi satu kali dengan amplitudo 3 mm, sementara hembusan terjadi tiga kali dan gempa tremor harmonik terjadi tiga kali.

Menurutnya, secara gambaran Gunung Semeru banyak tertutup kabut dan asap kawah tidak terpantau.

Sedangkan pada periode pemantauan Minggu pukul 6.00-12.00 WIB terekam gempa letusan terjadi satu kali dengan amplitudo 15 mm.

Baca Juga: Joe Taslim Jadi Pemeran Sub Zero di Mortal Kombat, Ini 7 Hal yang Perlu Anda Ketahui

Gempa embusan terjadi tujuh kali dengan amplitudo 3-6 mm dan dua kali amplitudo 3-6 mm dan dua kali gempa tremor harmonik.

“Secara visual letusan, hembusan, dan asap tidak teramati karena gunung tertutup kabut,” katanya.

Hendra mengatakan status Gunung Semeru di level II atau waspada, sehingga masyarakat diminta supaya mengikuti rekomendasi PVMBG.

Baca Juga:   Lirik Lagu 'Us, Again' Milik Seventeen Lengkap dengan Terjemahannya

“Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 kilometer arah bukaan kawah di sektor Selatan-Tenggara,” katanya.

Masyarakat juga dihimbau waspada awan panas guguran, guguran lava dan lahar pada sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu pada puncak Gunung Semeru.

“Radius dan jarak rekomendasi itu akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” ujarnya.

Baca Juga: Link Streaming Mr Queen Episode 11, Sudah Tayang Hari Ini

Ia meminta masyarakat menghidari atau tidak melakukan kegiatan pada wilayah terdampak material awan panas sebab saat ini suhunya masih tinggi.

“Yang juga perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan,” katanya.

Masyarakat juga diminta supaya waspada terhadap ancaman lahar di alur sungai/lembah yang berhulu di Gunung Semeru sebab banyaknya material vulkanik yang telah terbentuk.***

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler