Muhammad Sya'roni mengatakan bahwa gerakan faham radikalisme itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam dan nilai-nilai kepesantrenan yg telah menjadi kultur di Universitas Billfath.
Sementara, salah satu pembicara sekaligus Dekan Fakultas Hukum Billfath, Anshori, menyampaikan seminar ini sangat strategis dalam menangkal paham radikalisme.
Baca Juga: Mengenang Keteladanan Gus Sholah Dibalik Ucapan 'Terima Kasih'
Kendati demikian, ia menjelaskan, radikalisme bukan berarti mahasiswa tidak berpikir radikal. "Tapi yang bersifat konstruktif dalam rangka mempertajam nalar pikir," ucapnya.
Ketua BEM Fakultas Hukum Billfath, Febri Yulianto menyebut radikalisme adalah sebuah paham dalam rangka kekuasaan politik secara revolusioner.
Ia mengatakan, sumbu pemicu paham radikalisme sangat bervariatif tidak hanya agama.
Baca Juga: Video Syur Berdurasi 14 Detik Diduga Mirip Gabriella Larasati Dilaporkan ke Polisi
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberi wawasan kepada temen mahasiswa biar tidak terpapar faham radikalisme dan tetap cinta terhadap tanah air," ujar Febri Yulianto.
Mahasiswa fakultas hukum akan menjadi pelopor terdepan guna menangkal faham radikalisme di kampus.***