GeNose C19 Alat Pendeteksi Covid-19 Dapat Izin Kemenkes, Menparekraf Dorong Tempat Wisata Mengadopsi

- 10 Februari 2021, 16:26 WIB
PT Kereta Api Indonesia akan menggunakan GeNose C19 untuk tes COVID-19 bagi para calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh.
PT Kereta Api Indonesia akan menggunakan GeNose C19 untuk tes COVID-19 bagi para calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh. /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

LAMONGAN TODAY – Alat deteksi Covid-19 berbasis hembusan napas karya tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) GeNose C19 diharapkan bisa menjadi game changer untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)  RI Sandiaga Salahuddin Uno mendorong destinasi-destinasi dan berbagai fasilitas wisata untuk mengadopsi GeNose, alat yang nyaman digunakan sebagai pendeteksi Covid-19. Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan.

Sandi mengungkapkan alat GeNose C19 sendiri sifatnya adalah screening (testing), kami tentunya akan mendorong destinasi-destinasi dan sebagai fasilitas wisata untuk mengadopsi GeNose, sebuah inovasi anak bangsa yang akan menjadi game changer dalam upaya pemulihan sektor parekraf.

 Baca Juga: Meskipun Zona Orange, Bupati Lamongan Pastikan Laksanakan PPKM Mikro di Desa

Menurut Sandi penggunaan GeNose C19 diprioritaskan di Povinsi Bali, Kepulauan Riau dan DKI Jakarta sebagai destinasi wisata unggulan yang sangat terdampak Covid-19 sebagaimana dikutip Lamongan Today dari Instagram resmi Menparekraf.

Namun untuk tahap awal, hibah alat GeNose C19 dari Kemenristek/BRIN ini akan ditempatkan di kantor Kemenparekraf/Baparekraf, Perguruan Tinggi Nasional Pariwisata (PTNP), dan juga Badan Otorita Pariwisata.

GeNose C19 sendiri merupakan alat pendeteksi Covid-19 yang sangat nyaman digunakan karena dapat mendeteksi virus melalui hembusan napas pengguna.

Baca Juga: Kabar Baik, Meski Distop BLT Subsidi Gaji Berpeluang Dicairkan pada Tahun 2021, Begini Penjelasan Menaker

Dibutuhkan waktu sekitar 30 detik untuk mengetahui hasil dengan tingkat sensitivitas 92 persen dan tingkat spesifitas sekitar 95 persen.

Kepala Badan Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan dari uji validasi yang dilakukan disekitar 10 rumah sakit di Pulau Jawa dengan sekitar 2.000 sampel terlihat bahwa baik sensitivitas maupun spesifitas GeNose C19 sudah tinggi, yaitu 90 persen.

Halaman:

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x