Isi Teks Sumpah Pemuda 1928, Jangan Sampai Terlupa Sejarahnya

27 Oktober 2020, 19:06 WIB
Isi Teks Sumpah Pemuda 1928, Jangan Sampai Terlupa Sejarahnya /Kemenpora

LAMONGAN TODAY - Hari Sumpah Pemuda ke-92 akan diperingati, Rabu, 28 Oktober 2020.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali  berpesan, Hari Sumpah pemuda harus menjadi momentum bagi para pemuda masa kini untuk bersatu dan bangkit.

“Kita tidak boleh tercerai berai. Meskipun berbeda, kita harus tetap satu, semangat persatuan harus kita pelihara dengan baik. Tanpa persatuan, kita tidak akan bisa, makanya harus bersatu lalu kita bangkit,” kata Menpora RI Zainudin Amali dilansir Lamongan Today dari laman resmi Kemenpora, Selasa, 27 Oktober 2020.

Menurut Zainudin, semangat persatuan sudah mutlak dan tidak bisa ditawar lagi. Seberat apapun masalah, Zainudin menyebut hal itu bisa diselesaikan dengan baik dengan semangat gotong royong.

Baca Juga: Download Logo Sumpah Pemuda 2020 Lengkap dengan Maknanya

“Semangat persatuan tidak bisa ditawar lagi, harus bersatu dan bergotong royong. Saya kira kita harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan para pemuda kita,” kata Zainudin.

Berbicara Hari Sumpah Pemuda, tak elok rasanya jika tidak menilik tentang sejarah terbentuknya hari tersebut.

Hari Sumpah Pemuda sendiri, terbentuk atas kesepakatan Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia melalui sebuah kongres.

Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Baca Juga: Peringati Maulid Nabi Muhammad di Tengah Pandemi Covid-19, Menag Sampaikan Pesan Ini

Konggres lebih dulu di gelar tanggal 27 Oktober 1928 di Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng).

Saat itu Sugondo Djojopuspito menginginkan ada alat pemersatu kesatuan Indonesia karena adanya perbedaan sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Sementara rapat kedua 28 Oktober 1928 digelar di Gedung Oost-Java Bioscoop. Pada rapat terakhir, tercapailah rumusan rumusan itu yang di tulis Moehammad Yamin.

Baca Juga: Gerakan Muslim Prancis Kecam Islamofobia Meradang setelah Berbagai Pernyataan Kontroversial Pejabat

Isi dari rumusan yang di cakan saat itu sebagai beriku yang akhirnya di kenal sebagai Sumpah Pemuda :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).***

 

 

Editor: Nugroho

Sumber: Kemenpora

Tags

Terkini

Terpopuler