Jangan Keliru! Influencer Lamongan Jelaskan Perbedaan Binary dengan Crypto

13 Maret 2022, 20:34 WIB
Ilustrasi: perbedaan Binary dengan Crypto /Pixabay/3844328/

LAMONGAN TODAY - Binary Option (Binomo, Quotex) belakangan sedang ramai dibicarakan di Tanah Air. 

Platform ini dianggap menggunakan skema money games dan banyak korban memakan korban.

Kasus ini melibatkan Crazy Rich Indra Kenz dan Doni Salmanan. Kini Indra Kenz dan Doni Salmanan sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus tersebut. 

Baca Juga: Daftar Ketua Umum PSHT dari Masa Ke Masa, Salah Satu Perguruan Terbesar di Indonesia dan Dunia

Banyak masyarakat terjerumus akibat flexing para afiliator dan mengira Binary Option adalah trading. Para afiliator seolah-olah memperlihatkan kekayaan yang mereka peroleh adalah hasil trading Binary Option.

Namun ketika ditelusuri ternyata kekayaan mereka hasil dari afiliasi platform Binary Option yang kini dikategorikan sebagai perjudian.

Mengenal lebih jauh Binary Option

Binary Option merupakan produk financial high risk yang baru-baru ini statusnya dikategorikan sebagai financial betting atau judi. 

Baca Juga: Vladimir Putin Berpidato Kelangkaan Minyak Goreng di Indonesia Dihadapan Para Tentara Rusia, CEK FAKTA

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan menegaskan Binary Option merupakan situs judi online berkedok trading dan dikategorikan sebagai kegiatan ilegal yang dilarang oleh Undang-undang (UU) Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Nomor 10 Tahun 2011.

Selain itu, Binary Option juga tidak sejalan dengan ketentuan Pasal 1 Angka 8 Undang-Undang No 10 Tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.

Influencer Crypto asal Lamongan Miftakhul Mufid turut menyoroti kasus ini. Menurutnya, cara kerjanya Binary Option adalah dengan memprediksi atau menebak harga suatu aset akan bergerak naik atau turun dalam jangka waktu tertentu.

Baca Juga: Profil Gus Maksum, Salah Satu Sosok Pendiri Perguruan Silat Pagar Nusa

Akan tetapi, kata Mufid, aset yang diperjual belikan tidak real atau tidak ada. “Kalau tebakan kita tepat, kita dapat profit maksimal 90%. Sedangkan kalau lost kita akan kehilangan 100% saldo per open posisi kita," kata pemilik akun Tiktok @saleskripto itu.

Influncer Crypto, Miftakhul Mufid.

Di Binomo, lanjut Mufid, aset yang ditradingkan mulai kurs mata uang, altcoin, hingga aset Crypto. "Nah banyak orang yang salah persepsi dikira Binomo adalah Cryptocurrency. Begitu juga sebaliknya. Nah ini yang perlu diluruskan," ungkap Influencer jebolan Universitas Brawijaya Malang itu.

Ia menguraikan, Cryptocurrency sangat berbeda dengan Binary Option, terutama masalah konsep. 

Baca Juga: Mendag Akui Kelolosan 415 Juta Liter Minyak Goreng Murah Dijual ke Luar Negeri, Berlian Idris: Bubar Aja Udah!

Menurutnya, yang membuat orang salah persepsi salah satunya karena aset Crypto ditradingkan diplatform Binomo.

"Jika kita mendalami lebih jauh. Harga Crypto di Binomo dan real market tentu berbeda," katanya kepada Lamongan Today, Minggu 13 Maret 2022.

Platform Binomo bisa saja memanipulasi harga karena melalui mekanisme market OTC (over-the-counter) atau aset yang diperdagangkan diluar pengawasan bursa.

Baca Juga: Inilah Tata Urutan Doa yang Dibaca di Malam Nisfu Sya'ban 1443 H, Simak Selengkapnya di Sini

Di Binomo, papar Mufid, tidak ada aset yang diperjual belikan secara real. Binomo, ia menyebut, hanya menebak naik turun yang tentu saja candle sticknya bisa dimainkan broker.

"Di Binomo kita dipaksa memilih naik atau turun dengan rentang waktu tertentu. Jika tebakan kita salah maka akan rugi 100%. Namun jika tebakan kita benar, kita akan mendapatkan 60-90% profit dari open posisi kita. Tentu ini tidak seimbang antara lost dan profit," urainya.

Mengenal lebih Jauh Crypto

Mufid menjelaskan, Cryptocurrency jelas berbeda dengan Binary Option. Aset Crypto adalah aset digital yang berbentuk koin atau token yang dicatat oleh sistem blockchain. 

Baca Juga: Ukraina Ancan Tarik Kemerdekaan Indonesia Setelah Tolak Resolusi PBB, Anda Siapa? CEK FAKTA

“Crypto sistemnya tidak berbeda jauh dengan saham. Kalau pembelian Crypto berbentuk coin atau token. Sedangkan saham satuannya berbentuk lembar atau lot. Perlot terdiri dari 100 lembar saham," jelas Mufid.

Di Crypto, Mufid menjelaskan, bebas menentukan harga jual dan beli tanpa dibatasi waktu. Pengguna, kata dia, tidak akan kehilangan uang sepenuhnya apabila mengalami kerugian.

"Hanya saja nilai aset yang kita miliki akan turun atau berkurang nilainya," sebutnya.

Baca Juga: Ketua Pusat Pagar Nusa dari Masa ke Masa, Simak Daftarnya

Ia mengatakan, aset Crypto tidak beda jauh dengan aset-aset lainnya yang harganya bisa naik dan turun.

Ia mencontohkan, pengguna membeli satu gram emas. Harga emas yang dibeli bisa naik juga bisa turun.

Sehingga bisa rugi atau untung dari penjualan emas tersebut. Namun, selama tidak menjual emas diharga murah, maka pembeli tidak akan rugi. 

Baca Juga: Ketua Umum SH Terate dari Masa ke Masa, Simak Daftarnya

"Karena pada dasarnya kita masih memiliki emas tersebut. Yang menyebabkan kerugian yaitu ketika kita menjual saat harga murah," sambung Mufid.

Jika membandingkan Crypto dan Binary Option secara hukum tentu berbeda. Cryptocurrency di Indonesia telah diatur oleh Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Bitcoin, atau secara umum mata uang digital, menjadi jenis komoditi yang dapat diperdagangkan dalam Bursa Berjangka, namun tidak dapat dijadikan alat transaksi pembayaran. 

Baca Juga: iPhone SE 5G 2022 Bakal Merajai Pasar Asia dengan Harga Lebih Rendah, Begini Analisanya

Sedangkan Binary Option di Indonesia hukumnya dilarang dan sudah dikategorikan sebagai judi.***

Editor: Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler