LAMONGAN TODAY - Pemuda Muhammadiyah Kesambi memutar layar lebar film dokumenter garapan Watchdoc pada Minggu, 13 Juni 2021 .
Hampir ribuan titik di seluruh nusantara, film dokumenter The End Game telah ditayangkan. Tercatat, lebih dari 1500-an titik film dokumenter yang bertajuk kritik serta dukungan terhadap adanya indikasi pelemahan KPK pada masa jilid dua Presiden Jokowi.
Sebagai satu-satunya lembaga independen pemberantasan korupsi di Indonesia, KPK selalu mengalami banyak upaya-upaya pelemahan bahkan pembubaran dari berbagai pihak.
Baca Juga: Lamongan Kembangkan Sapi Belgian Blue
Penayangan film dokumenter ini digadang-gadang mampu meningkatkan jiwa nasionalisme serta patriotisme pemuda.
"Pemuda Muhammadiyah Kesambi mencoba mengajak generasi muda untuk terus dan selalu bersikap kritis aktif terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Berdiskusi tentang bagaimana kondisi bangsa ini dan apa yang sedang dihadapi. Harapannya Pemuda Muhammadiyah mampu berfikir kritis," kata Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Kesambi, Atok Muhtarif melalui keterangannya.
Baca Juga: Musisi Anji Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Polisi Ungkap Hasilnya
Ia menjelaskan, pemutaran film dokumenter ini juga sebagai media penanaman jiwa nasionalisme dan patriotisme pemuda kepada negara.
"Harapannya diskusi-diskusi kebangsaan seperti ini sering dilakukan agar terbentuk kader kader yang memiliki militansi gerakan baik bermuhammadiyah maupun bernegara," jelas Atok.
Setelah kurang lebih 120 menit menyaksikan suguhan dokumenter interview dari beberapa pegawai KPK yang telah mengantongi cap merah dan tidak bisa dibina berdasarkan hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang diprakarsai oleh Firli Cs.
Baca Juga: Keren, Polisi Berikan Vitamin Door To Door Treatmen
Dilanjutkan segmen diskusi terbuka yang secara langsung yang dipantik Ali Dzulfikar yang juga Ketua Bidang Dakwah dan Pengkajian Agama Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Pucuk.
“Korupsi yang terjadi di masa orde baru hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, namun di masa reformasi hingga saat ini praktek korupsi semakin bejat dengan dilakukan secara bersama-sama alias dibagi-bagi,” terang Ali yang telah terjun sebagai jurnalis.
Sementara, Ketua Bidang Dakwah dan Pengkajian Agama Pemuda Muhammadiyah Kesambi Novianto mengatakan bahwa penanaman jiwa jiwa patriotisme dikalangan rumput bawah seyogyanya dilakukan sebgai upaya konkrit perlawanan korupsi.
Baca Juga: Mantap! Polisi Beri Vitamin Warga Positif Covid 19
Hal senada juga dilontarkan Zika selaku moderator diskusi yang mengatakan bahwa pendidikan kepatriotan yang dirangkum dalam wajib militer (wamil) sudah pernah digaungkan pada pertengahan tahun 2020 oleh Menhan.
Dimana, sambungnya, wamil dilakukan oleh mahasiswa selama kurang lebih 6 bulan melalui konsep bela negara.
Ali juga menimpali bahwa, bukti konkrit dari dampak adanya wamil di negara korea selatan sangat nyata kecintaan warga terhadap negaranya.
Selama menempuh pendidikan sarjana di Unmuh Malang, Ali mengatakan memiliki teman mahasiswa asal korsel.
"Mereka mengatakan bahwa kami lebih bangga jika mengendarai mobil hyundai dibanding yang lainnya," timpal Ali.
Dalam diskusi itu, dihadiri oleh berbagai kalangan Pemuda Muhammadiyah Kesambi dan Desa tetangga, pelajar, mahasiswa dan warga Muhammadiyah. Diskusi berjalan dengan serius dan santai.
Baca Juga: Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital, Ridwan Kamil Gandeng Shopee dalam Membuka Shopee Center
Dipenghujung diskusi, telah disepakati bahwa upaya upaya pelemahan KPK seharusnya segera di hentikan agar pemberantasan korupsi dapat terus berjalan tanpa adanya intervensi dari pihak luar (independent).
Selain itu sebagai bentuk Kontribusi utama yang dapat dilakukan saat ini oleh pemuda adalah memasukkan kembali jiwa-jiwa patriotisme dalam kehidupan berorganisasi, berbangsa dan bernegara.***