Kenapa Terjadi Perebutan Pembangunan Bandara Internasional di PSN Jatim? Simak Kisah Kemenag Dhoho

- 19 Februari 2023, 08:45 WIB
ilustrasi jalan Tol.
ilustrasi jalan Tol. /PUPR/

Pembangunan PSN Bandara Kediri ini dimulai setelah Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 28 Tahun 2020 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Baru di Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur ditetapkan pada tanggal 4 Februari 2020 dengan estimasi kebutuhan luas lahan 454,5 hektare (ha).

Tepatnya groundbreaking Pembangunan PSN Bandara Kediri pada tanggal 15 April 2020 dimulai.

Sejak saat itu penampakan kawasan sekitar lokasi pembangunan Bandara Kediri seketika berubah yang semula perbukitan sejalur dengan Pegunungan Wilis menjadi rata dengan tanah untuk dijadikan landasan pacu pesawat.

Kondisi perekonomian yang semula kawasan sawah, tegalan, perkebunan menjadi lahan persiapan, jalan akses kendaraan proyek, dan jalan baru untuk mengganti jalan yang tertutup atau hilang karena adanya proyek tersebut.

Sehingga mata pencaharian beberapa warga juga mengalami perubahan karena sudah tidak memiliki lahan pertanian maupun perkebunan.

Mereka beralih menjadi pemilik kontrakan kamar, supermarket, rumah makan, warung kopi, yang diperuntukkan sebagian besar bagi para pekerja PSN.

Menjadi satu-satunya PSN bandara yang 100 persen dibiayai swasta, Bandara Kediri dibuat dengan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dengan waktu konsesi 50 tahun dan dapat diperpanjang.

PT Gudang garam Tbk. (GGRM) melalui anak usahannya yaitu PT Surya Dhoho Investasma (SDHI) sebagai pelaksana proyek yang akan menyiapkan lahan dan membangun Bandara Kediri dengan desain berkelas internasional.

Adapun operator bandara tersebut diserahkan kepada PT Angkasa Pura I. Kehadiran PSN tersebut akan sangat berpengaruh dan membuat perubahan yang signifikan dari semula lahan kurang produktif saat ini menjadi lahan yang memberikan produktivitas maksimal.

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x