Bentrok dengan Pagar Nusa di Banyuwangi, Begini Sejarah PSHT, Berdiri Tahun 1922 dan Berkembang Sangat Pesat

- 12 Maret 2022, 09:41 WIB
Ketua Dewan SH Teratai, Tarmadji.
Ketua Dewan SH Teratai, Tarmadji. /Tangkap layar/Youtube Mas Rimba

LAMONGAN TODAY - Bentrok antar dua perguruan silat di Banyuwangi, Jawa Timur kembali terjadi, pada hari, Kamis, 10 Maret 2022, dini hari, pukul 02.15 WIB.

Bentrok itu diketahui melibatkan perguruan silat Pagar Nusa dengan PSHT.

Masa dari perguruan silat Pagar Nusa dan PSHT begitu banyak.

Baca Juga: Film Animasi ‘Turning Red’ oleh Domee Shi, Sutradara Akui Karakter Buatannya Terinspirasi dari Boy Group Ini

Dipastikan banyak anggota perguruan silat Banyuwangi berdatangan ke lokasi tempat kejadian perkara bentrokan di wilayah Sukomukti.

Banyak oknum anggota silat meringsek depan barisan barikade ratusan personil Polresta Banyuwangi dibantu anggota TNI Kodim 0825, menjaga tempat perguruan silat di Sukomukti, mencegah bentrok fisik terjadi.

Pagar Nusa dan PSHT.
Pagar Nusa dan PSHT.

Namun, jumlah anggota pergurun silat itu, baik dari Pagar Nusa maupun PSHT bertambah banyak.

Baca Juga: Rhoma Irama Bocorkan Kisah dari Lagu Begadang, Sebut Kisah Kematian

Bentrok Pagar Nusa dan PSHT mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan beberapa korban mengalami luka-luka, serta beberapa rumah warga dan satu tempat ibadah rusak.

Namun perseteruan tersebut tidak berlangsung lama karena kedua belah pihak telah bersepakat damai yang dideklarasikan dua pihak perguruan silat di Mapolsek Bangorejo.

Mengenal Sejarah PSHT

Pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate atau lebih dikenal dengan sebutan PSHT, berasal dari Madiun Jawa Timur.

Baca Juga: Marc Klok Raja Assist, Inilah Top Skor Persib Bandung hingga Pekan 30

Sejarah organisasi PSHT pertama kali didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922, dan berkembang sampai sekarang.

Dikutip dari kanal Youtube Mas Rimba, H. Tarmadji Boedi Harsono selaku ketua Umum PSHT Pusat periode (1981-2014), menyebutkan bahwa Ki Hadjar Hardjo Oetomo merupakan seorang patriotik yang hidup pada masa penjajahan Belanda.

Pada masa tersebut, beliau aktif melawan penjajah hingga sering kali keluar masuk penjara.

Baca Juga: Hujan Lebat Terjang Sumsel pada 10 sampai 20 Maret 2022, BMKG Rincikan Sebaran Wilayahnya

Pada tahun 1925, beliau sudah sering keluar masuk penjara. Sehingga latihan-latihan SH Terate terbengkalai.

Latihan SH Teratai yang terabaikan, membuat anak didiknya menggantikan posisi Ki Hardjo. Yang pada saat itu, anak didiknya adalah teman-teman dan sahabat dari Ki Hardjo.

Tahun 1938 Ki Hardjo mulai menderita sakit hingga akhirnya tidak bisa mengajar di SH Teratai. Kemudian digantikan oleh para sahabat yang setia melanjutkan pendidikan SH Teratai.

Baca Juga: Rincian Laporan Bentrok Pagar Nusa vs PSHT Banyuwangi Sebelum Berdamai, Libatkan Ratusan Massa

Di tahun 1953, SH Teratai resmi menjadi organisasi Persaudaraan. Yakni bertumpu pada Peseduluran.

Hubungan antar SH Teratai di berbagai daerah adalah persaudaraan, selalu tenggang rasa, dan saling menghormati.

Harapan Tarmadji kedepannya, rumah yang merupaka tempat berdirinya SH Teratai bisa dijadikamln museum.

Baca Juga: Bentrok Pagar Nusa vs PSHT, Bupati Minta Tak Terprovokasi: Mari Jaga Keamanan Banyuwangi

Artikel ini telah terbit di Kebumen Talk berjudul Sejarah PSHT, Organisasi Pencak Silat dari Madiun.

Tujuannya agar orang bisa berkaca, bagaimana itu bisa terbentuk dan berdiri. Yang tak lain adalah sebuah perjuangan yang keras.***(Liza/Kebumen Talk)

Editor: Nugroho

Sumber: Kebumen Talk PRMN


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah