Kelompok HAM Muslim Prancis Kecam Presiden Emmanuel Macron,CCIF: Kami Dianggap Musuh

- 27 Oktober 2020, 20:44 WIB
Kelompok HAM Muslim Prancis Kecam Presiden Emmanuel Macron,CCIF: Kami Dianggap Musuh
Kelompok HAM Muslim Prancis Kecam Presiden Emmanuel Macron,CCIF: Kami Dianggap Musuh /EPA-EFE

LAMONGAN TODAY – Kelompok hak asasi manusia Muslim di Prancis, Collective Against Islamophobia in France (CCIF) bereaksi keras terkait pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron yang terkesan menyudutkan Islam.

Mereka mengancam akan melakukan aksi hingga ke luar negeri untuk menyeruhkan anti Islamfobia.

Dilansir Lamongan Today dari AA, Selasa, 27 Oktober 2020, para muslim mengkhawatirkan keamanannya setelah muncul pernyataan yang menyudutkan Islam belakangan ini. 

Baca Juga: Masih Diam, Pemerintah Indonesia Wajib Protes Keras Presiden Prancis Emmanuel Macron

"Sebagai sebuah organisasi, kami tidak lagi merasa dapat melakukan pekerjaan kami di lingkungan yang aman karena nyawa kami terancam dan pemerintah menetapkan kami sebagai musuh," kata Collective Against Islamophobia in France (CCIF) dalam sebuah pernyataan yang dikutip Lamongan Today dari AA.

Menurut kelompok tersebut, mereka telah menjadi sasaran pesan kebencian, ancaman kematian, dan penghinaan selama seminggu terakhir. Sebelumnya, pemerintah Prancis juga mengumumkan akan membubarkan organisasi tersebut.

Menurut pernyataan yang sama, beberapa tokoh politik dalam rombongan presiden Macron mencoba menyerang organisasi yang mengecam Islamofobia.

Baca Juga: Gerakan Muslim Prancis Kecam Islamofobia Meradang setelah Berbagai Pernyataan Kontroversial Pejabat

Seolah-olah secara konseptual, mustahil untuk mengatasi terorisme dan bentuk rasisme kontemporer, termasuk Islamofobia. 

"Karena alasan ini, apapun hasil dari upaya pemerintah untuk membubarkan CCIF, kami telah memutuskan untuk memperluas kegiatan kami secara internasional. Ini dilakukan untuk memastikan kelangsungan operasi kami dan melindungi tim kami," lanjutnya dalam keterangan tersebut. 

Sementara itu, otoritas Prancis belakangan ini meluncurkan gelombang besar investigasi terhadap organisasi Muslim di negara itu. Hal ini dilakukan menyusul pembunuhan seorang guru di Paris.

Samuel Paty, seorang guru sejarah dan geografi berusia 47 tahun di Bois-d'Aulne College, Conflans-Sainte-Honorine, dibunuh secara brutal oleh Abdullakh Anzorov. 

Baca Juga: Boikot Produk Prancis Menggema di Indonesia, Kaki Tangan Emmanuel Macron Minta Ampun

Anzorov merupakan seorang remaja 18 tahun asal Chechnya, Rusia. Kemudian, tersangka ditembak mati oleh polisi.

Sebelumnya, Paty menunjukkan kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad di kelas. Dalam sebuah laporan, ia melakukannya sebagai bentuk kebebasan berekspresi. 

Para pemimpin Muslim di seluruh Prancis mengutuk pembunuhan itu.

Mereka menekankan bahwa ekstremis telah menyalahgunakan agama untuk tujuan mereka sendiri dan tindakannya salah menurut Islam.

Para pemimpin komunitas juga mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap serangan baru-baru ini.

Baca Juga: Lirik Lagu Bukan PHO (De Yang Gatal Gatal Sa), Viral di TikTok Berkat Dance Tarik Sis Smongko

Serangan ini akan kembali menstigmatisasi Muslim Prancis dan mengobarkan sentimen Islamofobia.

Pada minggu lalu, pemerintah Prancis mengumumkan telah melakukan penyelidikan terhadap 51 asosiasi Muslim Prancis, termasuk CCIF.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gérald Darmanin mengklaim bahwa berbagai elemen organisasi tersebut telah menyebabkan para pejabat menganggapnya "musuh republik."

Awal bulan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan Islam sebagai agama "dalam krisis". 

Ia juga berencana membentuk undang-undang yang lebih ketat untuk menangani "separatisme Islam" di Prancis.

Masalahnya, kata Macron, ideologi yang mengklaim hukumnya sendiri harus lebih unggul dari yang ada di republik. 

Menurut rencana Macron, beberapa kelompok dan organisasi masyarakat sipil yang "bertindak melawan hukum dan nilai-nilai negara" mungkin ditutup atau menghadapi audit keuangan yang ketat.***

 

 

Editor: Nugroho

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x