Gerakan Muslim Prancis Kecam Islamofobia Meradang setelah Berbagai Pernyataan Kontroversial Pejabat

- 27 Oktober 2020, 14:56 WIB
Gerakan Muslim mengecam Islamofobia berkobar setelah berbagai pernyataan kontroversial pejabat. / AA
Gerakan Muslim mengecam Islamofobia berkobar setelah berbagai pernyataan kontroversial pejabat. / AA /

Baca Juga: Banjir dan Longsor Pangandaran Tewaskan 2 Orang, Simak Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Hari Ini

Samuel Paty, seorang guru sejarah dan geografi berusia 47 tahun di Bois-d'Aulne College, Conflans-Sainte-Honorine, dibunuh secara brutal oleh Abdullakh Anzorov. 

Anzorov merupakan seorang remaja 18 tahun asal Chechnya, Rusia. Kemudian, tersangka ditembak mati oleh polisi.

Sebelumnya, Paty menunjukkan kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad di kelas. Dalam sebuah laporan, ia melakukannya sebagai bentuk kebebasan berekspresi. 

Baca Juga: Melancong ke Arab Saudi, Turis AS Masuk Islam

Para pemimpin Muslim di seluruh Prancis mengutuk pembunuhan itu.

Mereka menekankan bahwa ekstremis telah menyalahgunakan agama untuk tujuan mereka sendiri dan tindakannya salah menurut Islam.

Para pemimpin komunitas juga mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap serangan baru-baru ini.

Serangan ini akan kembali menstigmatisasi Muslim Prancis dan mengobarkan sentimen Islamofobia.

Baca Juga: NASA Temukan Fakta Menarik Soal Bulan, Temuan Baru Diumumkan 26 Oktober

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x