Masuk Daftar Termiskin Dunia, Presiden Timor Leste Kedua hanya Bisa Pasrah

- 26 September 2020, 19:34 WIB
Mantan Presiden Timor Leste Kedua Ramos Horta.
Mantan Presiden Timor Leste Kedua Ramos Horta. /gmntv.tl

Timor Leste yang merupakan negara termuda di Asia Tenggara ini sangat bergantung pada sektor energinya yang menyusut, yang menyumbang 78 persen dari anggaran negara 2017.

Dikutip dari artikel Zona Jakarta dengan judul "Minyaknya Disedot Habis AS, 2022 Timor Leste OTW Bangkrut, Jose Ramos Horta Tak Bisa Berbuat Apa-apa", ladang minyak dan gas utama negara itu, proyek Bayu-Undan yang dioperasikan oleh Conoco Philips asal Amerika Serikat (AS), menyediakan sekitar 20 miliar untuk dana minyak bumi selama 10 tahun terakhir, tetapi diperkirakan akan berhenti berproduksi pada tahun 2022.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord  ‘Kopi Dangdut’ – Fahmi Shahab, Kala Kupandang Kerlip Bintang

Para peneliti di lembaga pemikir yang berbasis di Dili, La'o Hamutuk mengatakan kecuali sumber pendapatan baru ditemukan, negara itu bisa alami kebangkrutan pada awal 2027.

La'o Hamutuk memperingatkan parlemen Timor Leste tahun lalu bahwa anggaran 2017 sebesar 1,39 dolar miliar akan memerlukan penarikan lebih dari 1 miliar dolar dari dana minyak bumi.

Dengan rencana pemerintah untuk mengambil hampir empat kali lipat perkiraan pendapatan setiap tahun antara 2018 dan 2021, saldo dana akan turun setidaknya 3 miliar dolar, menjadi 13 miliar dolar.

Baca Juga: Iphone SE 2020 Meluncur 2 Oktober Mendatang, Harganya Mulai Rp 8 Jutaan

Lembaga pemikir tersebut mendesak pemerintah untuk menilai kembali beberapa mega proyek, mempertanyakan manfaatnya bagi mayoritas rakyat Timor Leste.

"Proyek-proyek ini akan menggusur masyarakat lokal, menggunakan lahan pertanian yang berharga, menghancurkan mata pencaharian petani dan mencemari lingkungan. Sementara itu, uang yang dihabiskan di dalamnya berasal dari jumlah yang terbatas, dan tidak lagi tersedia untuk proyek yang diperlukan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, proyek yang adil, dan layanan sosial untuk semua orang," ungkapnya.

Selain minyak, pertanian merupakan komponen utama perekonomian, menyediakan kebutuhan pokok bagi sekitar 80 persen penduduk.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah