Korea Utara-Tiongkok Memanas, Ribuan Tentara Dikerahkan Kim Jong Un

- 22 Agustus 2020, 16:46 WIB
Presiden Korea Utara, Kim Jong Un.
Presiden Korea Utara, Kim Jong Un. /Reuters

LAMONGAN TODAY - Ketegangan terjadi antara Korea Utara dengan Tiongkok. Kim Jon Un berjaga-jaga dengan mengarahkan  ribuan tentara ke area perbatasan Tiongkok tepatnya di Provinsi Ryanggang.

Korea Utara membagi prajurit  dalam empat kelompok. Hal itu dilakukan untuk mencegah  penyeberangan ilegal selama pandemi virus corona.

Nantinya, siapa pun yang mencoba menyeberang harus melewati setiap garis pertempuran sebelum mencapai perbatasan sungai Yalu, Korea Utara.

Baca Juga: Djoko Susilo Meninggal Dunia, Ini Lima Fakta tentang Pelatih Sepakbola Asal Malang ini

"Sejak 5 Agustus, kami telah melipatgandakan keamanan perbatasan kami di wilayah perbatasan Korea Utara-Tiongkok di Provinsi Ryaggang," ungkap salah satu sumber militer di Provinsi Ryanggang seperti diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul Ketegangan di Perbatasan Korea Utara-Tiongkok, Kim Jong-un Kerahkan Ribuan Tentara, Sabtu, 22 Agustus 2020.

Sumber yang merupakan orang dalam tersebut mengatakan pengerahan pasukan itu disebut sebagai 'posisi tempur empat poin' yang mengatur zona dekat perbatasan menjadi empat wilayah pengawasan berlapis.

Baca Juga: Daftar Harga HP Xiaomi Redmi 8, Xiaomi Redmi 9, Xiaomi Redmi Note

"Dari jam 7 pagi sampai jam 8 malam, penjaga perbatasan mempertahankan garis pertama dan pasukan khusus menjaga garis kedua," ujarnya.

"Pada malam hari setelah jam 8 malam, mereka menjaga keempat baris," tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika penjaga perbatasan bertugas di baru pertama dan ketiga.

Sedangkan untuk Pasukan Khusus ditempatkan untuk menjaga di baris kedua dan keempat.

"Penjaga perbatasan dan pasukan khusus juga saling mengawasi saat mereka bertugas," tuturnya.

Baca Juga: Link Nonton Film Tilik (2018), Simak Judesnya Bu Tejo Nyinyirin Dian

Kehadiran pasukan khusus kemungkinan akan menciptakan suasana tegang di antara penduduk setempat dan penjaga perbatasan.

Pasalnya, tentara diberi kewenangan khusus untuk memberlakukan pembatasan pergerakan waktu malam pada warga di kawasan itu.

Selain itu, para penduduk setempat telah diberitahu bahwa mereka dilarang meninggalkan rumah setelah jam 8 malam.

Bukan hanya penduduk, penjaga perbatasan uga berada di bawah aturan ketat dan telah diberitahu untuk hanya fokus pada tugas di perbatasan dan menghentikan pekerjaan lain.

"Bahkan pejabat di daerah perbatasan berada di bawah kendali mereka dalam suasana tegang ini, kecuali dalam kasus di mana mereka (harus bepergian) sebagai urusan nasional," ujar orang dalam militer.

Baca Juga: Lirik Lagu Di depan Orang Tuamu Kau Malukan Diriku’, Berbeza Kasta – Thomas Arya

"Sejak tentara Pasukan Khusus dikerahkan (di sini), penjaga perbatasan telah dibuat untuk menghentikan pekerjaan sampingan mereka dan pekerjaan lain di siang hari, dan mereka diharapkan untuk beristirahat di siang hari," tambahnya.

Bukan hanya penduduk, penjaga perbatasan uga berada di bawah aturan ketat dan telah diberitahu untuk hanya fokus pada tugas di perbatasan dan menghentikan pekerjaan lain.

"Bahkan pejabat di daerah perbatasan berada di bawah kendali mereka dalam suasana tegang ini, kecuali dalam kasus di mana mereka (harus bepergian) sebagai urusan nasional," ujar orang dalam militer.

"Sejak tentara Pasukan Khusus dikerahkan (di sini), penjaga perbatasan telah dibuat untuk menghentikan pekerjaan sampingan mereka dan pekerjaan lain di siang hari, dan mereka diharapkan untuk beristirahat di siang hari," tambahnya.

Baca Juga: Soal Dugaan Kemunculan HTI di Jawa Timur, Menag Fachrul: Banser Kedepankan Berdamai

Sumber lainnya, merupakan warga Provinsi Ryanggang, mengatakan penduduk diawasi secara ketat sejak kedatangan pasukan tambahan.

"Tidak ada yang bisa keluar rumah setelah jam 8 malam sejak Pasukan Khusus tiba," ujarnya.

"Selain itu, departemen keamanan dan polisi di daerah itu telah memperkuat patroli di setiap satuan pengawas lingkungan," tambahnya

Ia menggambarkan situasi di perbatasan sangat mencekam sehingga tak terlihat aktivitas warga di desa pada malam hari.

Tiongkok dan Korea Utara sama-sama menutup perbatasan mereka sejak Januari 2020 lalu karena permasalahan virus corona.***(Rahmi Nur Fajriani/PRMN)

 

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x