"Kami takkan tunduk pada aksi premanisme di paparan benua kami," tegasnya.
"Kami takkan mundur ke belakang ketika melawan bahasa-bahasa bernada sanksi ataupun ancaman," sambung Erdigan.
Presiden dari partai AKP ini mengklaim telah mempermudah persoalan dengan Yunani.
"Kami telah menunjukkan bahwa kami bisa melunakkan posisi kami. Sayangnya, Yunani tak merespon pendekatan ini," jelas Erdogan.
"Jika mereka terus menerus seperti ini, kami akan melakukan apapun yang dibutuhkan," tukasnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Dua Kali Terhindar dari Maut di MotoGP Austria 2020
Dengan tegas, ia menyatakan Istanbul akan selalu melindungi hak-hak negaranya secara maksimal.
"Saat ini, prioritas kami adalah melindungi hak kami sampai ke titik maksimal di Laut Mediterania Timur, Libya, dan Laut Aegean," pungkas Erdogan.
Aksi yang dianggap melanggar teritorial oleh Yunani ialah penjelajahan Kapal Oruc Reis di dekat Pulau Megisti.
Kapal tersebut diiringi kapal perang dan akan mengeksplorasi sumber daya hidrokarbon di sekitar perairan itu hingga Minggu 23 Oktober 2020.