Dugaan Kejahatan Rusia Terhadap Ukraina, WHO Turun Tangan Gelar Investigasi, untuk Apa?

- 8 Mei 2022, 23:26 WIB
Serangan Rusia di Ukraina.
Serangan Rusia di Ukraina. /Reuters/OkeNTT

LAMONGAN TODAY - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mengumpulkan bukti atas kemungkinan investigasi kejahatan perang dalam serangan oleh Rusia.

Serangkan itu, di fasilitas-fasilitas kesehatan Ukraina, kata organisasi tersebut di Kiev, Sabtu (7/5).

Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mengatakan serangan terhadap fasilitas tersebut telah didokumentasikan.

Baca Juga: Tes PCR Bermasalah, WHO Akui Senidri, Cek Fakta

Direktur Kedaruratan WHO Mike Ryan, dalam kunjungan mendadak bersama Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, saat konferensi pers mengatakan bahwa para pihak yang bertikai dilarang mengincar fasilitas kesehatan.

Akan tetapi, WHO telah mendokumentasikan bahwa ternyata sudah ada 200 serangan terhadap rumah sakit dan klinik di Ukraina.

"Serangan yang disengaja terhadap fasilitas kesehatan adalah pelanggaran hukum kemanusiaan internasional dan dengan demikian --berdasarkan investigasi dan kaitan serangan-- merupakan kejahatan perang dalam kondisi apa pun," kata Ryan.

Baca Juga: Saling Sindir, Elon Musk Akhirnya Tangguhkan Twitter Bill Gates, Mentang-mentang Bosnya? Cek Fakta

"Kami terus mendokumentasikan sekaligus menjadi saksi atas serangan-serangan ini ... dan kami yakin bahwa sistem PBB dan Mahkamah Pidana Internasional beserta yang lainnya akan melakukan investigasi yang diperlukan untuk menilai niat jahat di balik serangan ini."

Rusia mengelak tudingan sebelumnya dari Ukraina dan Barat tentang kemungkinan kejahatan perang dan membantah telah menargetkan warga sipil dalam perang.

Menurut Ryan, 200 kasus itu tidak mewakili keseluruhan serangan terhadap fasilitas medis Ukraina melainkan hanya yang sudah diverifikasi oleh WHO.

Baca Juga: Partai Demokrat Bicara Pengumuman Capres 2024, AhY yang Pasti Diusung? Simak Penjebarannya

Pemerintah Ukraina mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 400 serangan semacam itu sejak Rusia mulai menyerbu  Ukraina pada 24 Februari.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (5/5) mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan hampir 400 fasilitas kesehatan di Ukraina.

Saat konferensi pers yang sama, Tedros mengatakan, "Pesan saya untuk semua warga Ukraina adalah ini: 'WHO bersama kalian' ... Kami terus mendesak Federasi Rusia agar menghentikan perang ini."

Baca Juga: Kemenag Respon Yaqut Cholil Qoumas Pakai Dana Haji untuk Pembangunan IKN, Itu Fitnah!

Negara-negara anggota WHO pada Selasa (10/5) akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan resolusi soal Rusia. 

Konsep resolusi itu mencakup kemungkinan penutupan kantor regional utama WHO di Moskow, menurut dokumen yang diperoleh oleh Reuters, Kamis lalu.

Rancangan resolusi tidak menyebut-nyebut soal sanksi yang lebih berat, seperti menangguhkan Rusia dari WHO ataupun membekukan sementara hak suaranya, menurut tiga sumber diplomatik dan politik.

Baca Juga: Lirik Lagu Rumah Singgah – Fabio Asher
 
Draf tersebut, yang sebagian besar dipersiapkan oleh diplomat Uni Eropa dan diajukan ke kantor regional WHO untuk Eropa pekan ini, menuruti permintaan Ukraina dan telah ditandatangani oleh sedikitnya 38 anggota lainnya, seperti Turki, Prancis, dan Jerman.

Moskow menyebut aksinya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan apa yang sebutnya nasionalisme anti-Rusia yang dihasut oleh Barat.

Ukraina dan Barat mengatakan Rusia telah melancarkan perang yang tak beralasan.***

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x