Boikot Produk Prancis Menggema di Indonesia, Kaki Tangan Emmanuel Macron Minta Ampun

26 Oktober 2020, 20:03 WIB
sejumlah pertokoan menyingkirkan barang-barang produk Prancis di negara-negara Arab /Aljazeera/

LAMONGAN TODAY – Tagar #boikot meramaikan linimasa twitter, Senin 26 Oktober 2020 malam.  Kampanye boikot yang menduduki trending topic netizen Indonesia ini rupanya ditujukan untuk produk Prancis.

Saat ini, kampanye boikot produk Prancis memang sedang digaungkan di negara-negara muslim.

Kampanye boikot produk Prancis ini berawal dari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina Islam.

Baca Juga: CEK FAKTA : Covid-19 Adalah Flu Biasa, Ilmuwan Jerman Minta Pemerintah Akhiri Pandemi

Salah satu pernyataan kontroversi Macron yakni, Prancis tak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad.

Menurut Presiden Prancis tersebut, pencetakan karikatur Nabi Muhammad merupakan bagian dari kebebasan dalam berekspresi.

Dilansir Lamongan Today dari Al Jazeera, 26 Oktober 2020, pernyataan Macron  menimbulkan  protes keras di negara-negara Muslim.

Baca Juga: Akui Demokrat Kalah, SBY: Kekalahan Itu Adalah Kemenangan yang Tertunda

Atas pernyataan kontroversial Presiden Prancis, Asosiasi Perdagangan Arab  mengumumkan untuk boikot produk Prancis.

Sementara di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi dari Al-Naeem Cooperative Society  juga memutuskan mengeluarkan produk Prancis dari rak supermarket. Hal serupa juga dilakukan oleh Asosiasi Dahiyat al-Thuhr.

“Berdasarkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif terhadap nabi tercinta kami, kita memutuskan menghapus semua produk Prancis dari pasar,” demikian disebutkan Asosiasi Dahiyat al-Thuhr.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis meminta agar seruan boikot produk Prancis dihentikan.

Baca Juga: Harga HP Terbaru Serba Rp2 Jutaan: Samsung, Xiaomi, OPPO, Vivo, Realme, Terjangkau bagi Masyarakat

“Seruan untuk memboikot produk Prancis di beberapa negara Timur Tengah  dan seruan untuk demonstrasi melawan Prancis tidak berdasar dan haru segera dihentikan,” ujar Kemenlu Prancis dilansir dari laman Al Arabiya.

Kemenlu Prancis juga meminta tuduhan atas pelecehan Islam oleh Presiden Prancis dihentikan.  Kemenlu Prancis kini memobilisasi jaringan diplomatiknya untuk menjelaskan sikap Prancis kepada mitra negara lain, dan meminta pemerintah negara selain Timur Tengah tak mengikuti jejak memboikot produk Prancis.***

 

Editor: Nugroho

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler