LAMONGAN TODAY - Terdapat beberapa negara yang memiliki jumlah penduduk yang mayoritas tidak percaya pada Tuhan atau agama tertentu.
Beberapa negara ini memiliki tingkat sekularisme yang tinggi dan kepercayaan agama tidak menjadi hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Berikut adalah beberapa negara yang dianggap memiliki mayoritas penduduk yang tidak percaya pada Tuhan.
Baca Juga: 10 Negara yang Dianggap Tidak Taat Beragama
- Republik Ceko
Republik Ceko dikenal sebagai salah satu negara di dunia yang memiliki tingkat kepercayaan agama yang paling rendah. Menurut survei Eurobarometer pada tahun 2019, hanya 13% penduduk Republik Ceko yang menganggap agama sebagai bagian penting dalam hidup mereka. Selain itu, hanya 26% warga Ceko yang mengatakan bahwa mereka percaya pada Tuhan. Survei lain pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 72% warga Ceko mengaku tidak beragama atau tidak mempraktikkan agama.
- Estonia
Estonia adalah negara Baltik yang dikenal memiliki tingkat sekularisme yang tinggi. Menurut survei yang dilakukan oleh Eurobarometer pada tahun 2019, hanya sekitar 15% penduduk Estonia yang mempraktikkan agama dan menganggap agama sebagai bagian penting dalam hidup mereka.
- Jepang
Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki budaya dan tradisi yang kuat, namun kepercayaan agama tidak menjadi hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Meskipun agama merupakan bagian penting dari budaya Jepang, hanya sekitar 31% penduduk Jepang yang mengaku mempraktikkan agama. Mayoritas penduduk Jepang lebih mengidentifikasi diri mereka sebagai pengikut filsafat dan moral Budha atau Shinto, yang lebih merupakan tradisi dan cara hidup daripada agama formal.
- Swedia
Swedia adalah salah satu negara Nordik yang dikenal memiliki tingkat kepercayaan agama yang rendah. Menurut survei Eurobarometer pada tahun 2019, hanya sekitar 23% penduduk Swedia yang menganggap agama sebagai bagian penting dalam hidup mereka.
- Selandia Baru
Selandia Baru adalah negara yang mayoritas penduduknya tidak memiliki afiliasi agama. Menurut data sensus pada tahun 2018, sekitar 48% penduduk Selandia Baru tidak memiliki afiliasi agama, sementara agama Kristen masih menjadi agama mayoritas dengan 37% penduduk.
- Belanda
Belanda dikenal sebagai salah satu negara di Eropa yang memiliki tingkat kepercayaan agama yang rendah. Menurut survei Eurobarometer pada tahun 2019, hanya sekitar 22% penduduk Belanda yang menganggap agama sebagai bagian penting dalam hidup mereka.
- Finlandia
Finlandia adalah negara Nordik lainnya yang dikenal memiliki tingkat kepercayaan agama yang rendah. Menurut survei Eurobarometer pada tahun 2019, hanya sekitar 21% penduduk Finlandia yang menganggap agama sebagai bagian penting dalam hidup mereka. Survei lain pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 74% warga Finlandia mengaku tidak beragama atau tidak mempraktikkan agama.
- Norwegia
Norwegia adalah negara Nordik lainnya yang memiliki tingkat kepercayaan agama yang rendah. Menurut survei Eurobarometer pada tahun 2019, hanya sekitar 22% penduduk Norwegia yang menganggap agama sebagai bagian penting dalam hidup mereka. Survei lain pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 70% warga Norwegia mengaku tidak beragama atau tidak mempraktikkan agama.
- Kanada
Kanada adalah negara di Amerika Utara yang memiliki tingkat kepercayaan agama yang rendah. Menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2018, hanya sekitar 29% penduduk Kanada yang menganggap agama sebagai bagian penting dalam hidup mereka. Survei lain pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 23% warga Kanada mengaku tidak beragama atau tidak mempraktikkan agama.
- Australia
Australia adalah negara di Oseania yang mayoritas penduduknya tidak memiliki afiliasi agama. Menurut data sensus pada tahun 2016, sekitar 30% penduduk Australia tidak memiliki afiliasi agama, sementara agama Kristen masih menjadi agama mayoritas dengan 52% penduduk.
Baca Juga: COVID-19 Varian Orthrus Lebih Cepat Menular, Perhatikan Gejalanya
Perlu diingat bahwa tingkat kepercayaan agama dapat berubah seiring waktu dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perkembangan teknologi, pendidikan, dan perubahan sosial.
Meskipun mayoritas penduduk di negara-negara ini tidak percaya pada Tuhan atau agama tertentu, hal ini tidak selalu berarti bahwa mereka tidak memiliki nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam kehidupan mereka.**