Sejarah Lagu Genjer-Genjer yang ‘Ditakuti’ Masyarakat Viral di TikTok, Benarkah Ada Hubungannya dengan PKI?

- 6 Februari 2021, 14:25 WIB
Sejarah lagu Genjer-Genjer yang viral di platform TikTok. / YouTube
Sejarah lagu Genjer-Genjer yang viral di platform TikTok. / YouTube /

 

LAMONGAN TODAY – Lagu Genjer-Genjer yang dikabarkan merupakan lagu PKI akhir-akhir ini sedang viral di kalangan pengguna media sosial.

Beberapa hari terakhir ini viral lagu berjudul Genjer-Genjer di salah satu aplikasi video, yakni TikTok.

Banyak pengguna TikTok merekam reaksi orang tua, kakek, atau nenek mereka saat mendengar lagu Genjer-Genjer.

Baca Juga: 10 Film Dewasa di Netflix  yang Bisa Ditonton Di Akhir Pekan

Kemudian, terdapat kabar bahwa lagu tersebut merupakan lagu PKI yang menyeramkan dan dilarang diputar di Indonesia.

Lagu yang kita kenal dengan lagu komunis itu ternyata mempunyai sejarah yang kelam. dan memang lagu tersebut sangat menyeramkan seakan-akan kita bernostalgia dengan suatu peristiwa tertentu.

Apakah benar dalam lagu tersebut terdapat propaganda untuk tujuan tertentu? Simak informasi mengenai lagu Genjer-Genjer berikut.

Baca Juga: Tegur Konten Kreator yang Ulas Produknya, CEO EIGER Akui Kesalahan dan Minta Maaf

Lagu Genjer-Genjer adalah lagu yang menggunakan bahasa Using dari Banyuwangi yang diciptakan oleh Muhammad Arief. Dia adalah sosok seniman aktif di Lembaga Kebudayaan LEKRA.

Dia menciptakan lagu Genjer-Genjer sebagai gambaran kondisi warga Banyuwangi saat penjajahan Jepang.

Genjer adalah tumbuhan untuk makanan hewan ternak. Ketika Jepang menjajah, banyak warga kelaparan dan sangat terpaksa harus memakan tumbuhan genjer itu.

Baca Juga: Afgan Debut dengan Label Musik EMPIRE Lewat Lagu 'Say I'm Sorry', Gambarkan Waktu Tak Akan Bisa Diulang

Lagu Genjer-Genjer menjadi populer ketika dinyanyikan ulang oleh penyanyi terkenal pada masa Orde Lama, Bing Slamet dan juga oleh Lilis Suryani pada tahun 1962.

Pada masa Orde Lama, banyak musikus yang menyanyikan lagu ini di istana negara.

Kepopuleran lagu ini lantas dimanfaatkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk berkampanye. Bahkan lagu ini menjadi ciri khas bagi orang PKI.

Sangking melekatnya lagu ini dengan PKI, maka stempel sebagai lagu komunis pun melekat.

Setelah terjadi G 30 S 1965, beberapa media seperti koran Pantjasila dan Berita Yudha memuat berita tentang lagu Genjer-Genjer. Namun, berbeda dengan lirik aslinya.

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan, Simak Ada Apa Saja

Media-media itu juga menurunkan berita bohong tentang penyiksaan terhadap para jenderal. Dan akhirnya media-media tersebut berhasil membuat propaganda.

Propaganda terhadap lagu ini semakin langgeng karena film G30 S PKI. Lagu itu kemudian menjadi sinonim PKI, dan karenanya dibenci sekaligus ditakuti.

Keluarga Arief pencipta lagu Genjer-Genjer, hingga tahun 2014 mendapat terror. Dan pada September 1965, rumahnya dihancurkan oleh massa karena di sangka sebagai orang PKI.

Dampak propaganda orde baru memang sangat dahsyat. Bahkan sebuah lagu yang diciptakan 77 tahun lalu masih berhasil dianggap mengerikan dan sebagai lagu PKI.

Baca Juga: Sedang Asyik Menyanyikan Lagu Anneth, Rizky Billar Malah Alami Hal Mistis

Bahkan, lagu tersebut juga dijadikan senjata untuk menyerang orang-orang yang berbeda pendapat.***

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: Youtube


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x