Cerita Lucu Abu Nawas, Karena Syair Putra Raja Harun Al Rasyid : Lebih Enak Masuk Penjara Saja

24 Agustus 2022, 20:05 WIB
Inilah Cerita Pendek abu nawas dipenjara karena syair /tangkapan layar YT Abot Story/

LAMONGAN TODAY – Kisah-kisah Abu Nawas banyak digemari hampir dipenjuru dunia, sosok yang memiliki nama lengkap Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami, adalah seorang pujangga Arab, yang hidup pada zaman Raja Harun Al Rasyid.

Cerita kali ini berkisah tentang Nawas yang dipenjara karena menilai karya sastra putra Baginda Raja Harun Al-Rasyid, berikut kisah lengkapnya

Baginda Raja Harun Al Rasyid mempunyai dua orang putra dari permaisurinya.

Putra pertama bernama Al Amin dan putra kedua bernama Al Makmun.

Baca Juga: FOR SALE! Mall Senayan Dijual Seharga Rp4,5 Triliun, Benarkah? Cek Fakta

Al Amin ternyata sangat bodoh dan pemalas, sedangkan Al Makmun terkenal rajin dan pintar dalam ilmu dan sastra.

Raja sangat menyukai Al Makmun karena kecerdasannya tersebut, dan tentu saja ini membuat sang permaisuri tidak suka lantaran sang raja dianggap pilih kasih.Padahal keduanya adalah sama-sama putranya.

"Suamiku, kenapa Anda tidak begitu menyayangi Al Amin," tanya permaisuri Zubaidah.

"Karena ia tidak bisa membuat syair dan tidak kenal sastra," jawab Baginda Raja.

"Suamiku, sebenarnya kalau mau, Al Amin akan lebih menguasai ilmu sastra daripada saudaranya.

Baca Juga: Lirik Sholawat Isyfa Lana, Lengkap dengan Teks Arab, Latin, dan Juga Terjemahan Indonesia

Sebenarnya ia lebih cerdas, ia hanya malas saja," kata permaisuri.

"Kalau begitu biar besok aku panggil Abu Nawas untuk menguji syairnya," tambahnya.

Pagi buta Abu Nawas sudah muncul di istana memenuhi panggilan sang permaisuri.

"Abu Nawas, coba kamu dengarkan karya syair putraku ini," kata sang permaisuri dengan bangga.

Al Amin lalu membacakan beberapa bait syair sebagai berikut,

"Kami adalah keturunan Bani Abbas, kami duduk di atas kursi."

Abu Nawas hampir tidak kuat menahan tawanya mendengar syair tersebut.

Baca Juga: HUT POLWAN KE-74, Simak Makna Lambang Polisi Wanita Yang Diberi Nama Esthi Bhakti Warapsari

"Bagaimana," tanya Al Amin kepada Abu Nawas.

"Syair macam apa itu," jawab Abu Nawas.

Al Amin marah sekali mendengar cemooh Abu Nawas tersebut.

Ia lalu menyuruh seorang pasukan istana untuk menangkap dan memasukkan Abu Nawas ke dalam penjara.

Selama beberapa hari Abu Nawas tidak pernah muncul di istana, sehingga Raja Harun Al Rasyid merasa rindu.

Belakangan, raja mendengar kabar bahwa Abu Nawas dimasukkan penjara oleh Al Amin. Ia kemudian mengajak putranya itu ke penjara untuk menjenguk Abu Nawas.

Baca Juga: HUT POLWAN Ke-74, Berikut Kumpulan Link Twibbon Hari Polwan 2022, Desain Keren Untuk Update Sosmed

"Kenapa kamu memenjarakannya," tanya Baginda kepada Al Amin sambil menceritakan apa yang terjadi.

"Yang sangat menyakitkan ia telah berani mencemooh syair karyaku, ayahanda," kata Al Amin.

"Tentu saja karena memang karya syairmu jelek. 

Dia itu kan memang seorang penyair hebat, jadi bisa menilai mana karya syair yang bagus dan yang tidak bagus," kata sang Raja menasehati.

"Baik, kalau begitu beri lagi aku kesempatan untuk memperbaiki karya syairku," kata Al Amin sambil beranjak pergi.

Untuk kedua kalinya, Al Amin pergi untuk mengasah syairnya.

Esoknya, pagi-pagi sekali baginda Raja Harun Al Rasyid, Abu Nawas dan beberapa penyair sudah berada di istana.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas, Bangkit Dari Kematian Setelah Mendapat Ampunan Raja Harun Al Rasyid

Rupanya pertemuan itu sudah diatur oleh permaisuri Zubaidah

Ia ingin mereka mendengarkan karya syair putranya yang baru saja pulang mendalami ilmu sastra.

Al Amin pun mulai membaca karya syairnya,

"Hai binatang yang duduk bersimpuh,

Rasanya tidak ada yang setolol kamu,

Kamu seperti hidangan yang diolesi minyak sapi kental,

Seperti warna seekor kuda belang."

Begitu selesai mendengar syair tersebut, Abu Nawas langsung bangkit dan hendak berlalu dari tempatnya.

Baca Juga: Kapan Tangkap Konsorsium? Bangganya Polisi Ungkap 112 Kasus Perjudian, 256 Tersangka dan Uang Disita 72 Juta

"Kemana kamu, Abu Nawas?" tanya Raja Harun Al Rasyid.

"Aku lebih suka balik ke penjara saja daripada mendengar syair macam ini.

Toh sebentar lagi putramu ini pasti akan menyuruh pasukan untuk membawaku ke sana," jawab Abu Nawas.

Raja pun tertawa terpingkal-pingkal mendengar jawaban Abu Nawas itu. Sementara sang permaisuri Zubaidah hanya bisa duduk bengong.Kini ia sadar dan yakin putranya Al Amin memang tidak pandai membuat syair***

 

Editor: Achmad Ronggo

Tags

Terkini

Terpopuler