Populer Berikan Dampak Positif, Squid Game Bikin Belajar Bahasa Korea Meningkat, Ini Alasannya

12 Oktober 2021, 15:34 WIB
Squid Game. /Jurnal Garut/

LAMONGAN TODAY - Minat belajar bahasa Korea jadi meningkat sejak penayangan serial Netflix "Squid Game", kata layanan belajar bahasa.

Salah satu fenomena meningkatnya obsesi global terhadap budaya Korea Selatan mulai dari hiburan hingga produk kecantikan.

Aplikasi belajar bahasa Duolingo Inc mengatakan serial, di mana para kontestan yang butuh uang bermain permainan masa kecil dengan risiko tinggi demi mendapat hadiah uang tunai.

Baca Juga: Prancis Juara UEFA Nations League, Paul Pogba Tak Senang Karena Hal Ini

Hal itu mendorong murid pemula dan murid lainnya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka.

Dikutip dari Reuters, Duolingo melaporkan ada 76 persen kenaikan pengguna baru yang ingin belajar bahasa Korea di Inggris dan 40 persen di Amerika Serikat selama dua pekan setelah penayangan "Squid Game".

Korea Selatan telah mengukuhkan diri sebagai hub hiburan global dengan budaya populer seperti grup BTS hingga film pemenang Oscar "Parasite" serta film "Minari".

Baca Juga: Buntut Laporan Pencemaran Nama Baik, Orang Tua Ayu Ting Ting Dicecar 18 Pertanyaan

Pekan ini, Oxford English Dictionary menambah 26 kata baru asal Korea, termasuk "hallyu" atau gelombang Korea, istilah yang mendeskripsikan kesuksesan global musik, film, TV, fesyen dan makanan Korea Selatan.

"Bahasa dan budaya secara intrisik terhubung dan apa yang terjadi di budaya populer dan media kerap mempengaruhi tren bahasa dan pembelajaran bahasa," kata juru bicara Duolingo Sam Dalsimer dalam surel.

"Peningkatan popularitas global musik, film dan televisi Korea meningkatkan permintaan belajar bahasa Korea."

Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U-23 pada Kualifikasi Piala Asia 2022, Mulai Oktober 2021 Cek Tanggal Mainnya

Ada sekitar 77 juta orang yang bicara bahasa Korea di dunia, berdasarkan data Korea Foundation for International Cultural Exchange.

Duolingo mengatakan ada lebih dari 7,9 juta pengguna aktif yang belajar bahasa Korea, bahasa yang perkembangannya paling cepat kedua setelah bahasa Hindi.

King Sejong Institute yang dijalankan oleh kementerian kebudayaan Korea Selatan, memiliki sekitar 76.000 siswa di 82 negara tahun lalu, sebuah perkembangan pesat dari hanya 740 siswa di tiga negara pada tahun 2007.

Baca Juga: Dipaksa Berbagi Poin, Brazil Bermain Imbang 0-0 Lawan Kolombia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Amerika

Milica Martinovic, seorang mahasiswa Institut Sejong di Rusia, mengatakan dia ingin menguasai bahasa sehingga dia bisa menonton K-drama tanpa takarir dan mendengarkan K-pop tanpa perlu terjemahan lirik.

Catarina Costa dari Portugal yang tinggal di Toronto, Kanada, mengatakan bahasa Korea menjadi lebih populer sejak dia mulai mempelajarinya dua tahun lalu, ketika sebagian besar temannya tidak mengerti mengapa dia mempelajarinya.

"Orang-orang terpukau ketika saya mengatakan bahwa saya sedang belajar bahasa Korea," kata Costa, yang belajar melalui platform e-learning TalkToMeInKorean.

Baca Juga: Cek BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Login kemnaker.go.id, Ini Syarat Lolos BSU Rp1 Juta di BPJS Ketenagakerjaan

Program ini memiliki 1,2 juta anggota yang belajar di 190 negara, mempelajari kata-kata seperti kimbap, hidangan nasi yang dibungkus rumput laut; mukbang, sebuah video yang sering disiarkan langsung, memperlihatkan seseorang yang sedang makan dalam porsi besar, dan; manhwa, genre kartun dan komik Korea.

“Ada ribuan orang yang ingin belajar bahasa Korea bahkan sebelum kehebohan Squid Game atau BTS, namun mereka sering belajar sendirian,” kata Sun Hyun-woo, pendiri Talk To Me In Korean, platform e-learning lokal dengan 1,2 juta anggota belajar bahasa Korea di 190 negara.

"Sekarang mereka adalah bagian dari 'fenomena global', belajar bahasa Korea telah berubah menjadi aktivitas yang jauh lebih keren," katanya.***

Editor: Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler