Infeksi Corona Terus Membludak Bikin Rupiah Melempem, Ini Kata Peneliti

- 1 Februari 2021, 14:44 WIB
Infeksi Corona Terus Membludak Bikin Rupiah Melempem, Ini Kata Peneliti
Infeksi Corona Terus Membludak Bikin Rupiah Melempem, Ini Kata Peneliti /Pixabay/rajam_karthik

LAMONGAN TODAY -- Kasus positif Covid-19 yang terus meninggi di Indonesia.

Hal itu dikhawatirkan akan terjadi pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat, bisa mendorong pelemahan rupiah.

Sementara mengenai data inflasi Indonesia, ekspektasi para analis menunjukkan kenaikan inflasi pada Januari tidak setinggi bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Bukan hanya dari Bantuan, Kemenkeu Paparkan Cara UMKM Bertahan dan Berkembang, Ini Kuncinya

Ekspektasi inflasi Januari sebesar 1,5 persen (yoy) dibandingkan ekspektasi sebelumnya 1,68 persen dari data sebelumnya. Ekspektasi yang lebih rendah tersebut kemungkinan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Saat ini, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi terkoreksi jelang pengumuman data inflasi Januari 2021.

Pada pukul 10.12 WIB, rupiah melemah 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.038 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.030 per dolar AS.

Baca Juga: Link Streaming Nonton Attack On Titan Season 4 Episode 8 Gratis dan Legal Terbaru Tayang Hari Ini

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, pagi ini terlihat indeks saham Asia kembali menguat setelah mengalami kejatuhan dalam di pekan lalu.

Menurut Ariston, hal tersebut kemungkinan karena awal bulan para manajer aset mulai kembali mengkoleksi saham-saham.

"Minat terhadap aset berisiko ini mungkin bisa membantu penguatan nilai tukar emerging market terhadap dolar AS hari ini," ujar Ariston.

Baca Juga: Menaker Ungkap Pengganti BLT Subsidi Gaji yang Dihentikan 2021, Ada Istilah DUDI, Apa Itu?

Meski demikian Ariston menilai pasar mungkin sudah mengantisipasi hal tersebut. Kecuali nilainya jauh lebih rendah dari ekspektasi atau jauh lebih tinggi dari ekspektasi, mungkin tidak berpengaruh ke rupiah.

"Inflasi yang jauh lebih rendah dari ekspektasi mungkin bisa menekan rupiah karena itu bisa menunjukkan turunnya aktivitas ekonomi Indonesia," kata Ariston dikutip dari Antara.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS.

Baca Juga: Kode Redeem FF ‘Free Fire’ Terbaru Senin 1 Februari 2021 Lengkap Tutorial Cara Tukar Kode Redeem FF

Pada Jumat (29/1) lalu rupiah ditutup menguat 48 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.030 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.078 per dolar AS.***

Editor: Nugroho

Sumber: Antara


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah