LAMONGAN TODAY – Belum lama ini, jagat Twitter diramaikan dengan sebuah thread mengenai kasus pemerasan dan pelecehan seksual seorang yang diduga dokter gadungan di Bandara Soekarno Hatta, Terminal 3.
Kisah ini diceritakan oleh akun @listongs, Jumat 18S eptember 2020. Peristiwa pemerasan dan pelecehan seksual itu dialami akun @listong saat dirinya mau terbang ke Nias, Minggu 13 September 2020, tepatnya pekan lalu.
"Pemerasan dan pelecehan seksual oleh dokter rapid test di Bandara Soekarno Hatta, terminal 3," tulis @listongs sebagaimana dilansir Lamongan Today dari akun @listongs, Senin, 21 September 2020.
Baca Juga: 5 Cara Jitu Belanja Aman di Pasar Swalayan Saat PSBB
Akun @listongs mengaku sempat ragu apakah akan bercerita atau tidak. Namun karena laporannya tak kunjung diproses, ia memberanikan diri untuk melapor ke netizen.
Kasus pelecehan seksual kepada @listongs berawal dari keinginan dia untuk terbang ke Nias. Sebelum terbang, memang ada peraturan untuk melakukan rapid test.
Kebetulan pada waktu itu @listongs memang belum menjalani rapid test, dan berencana melakukannya di bandara.
“Aku sebelum rapid udah percaya diri banget kalau hasilnya non reaktif baik lagi M maupun lg G nya, karena aku baru pulang dari westen Australia 6 hari sebelumnya. Di WA, community case nya sudah 0 selama berbulan-bulan” cerita @listongs.
Baca Juga: Ini Tanda dan Peristiwa Jelang Kiamat, Matahari Akan Terbit dari Barat
Setelah menjalani rapid tes, ia pun kaget karena hasilnya bisa reaktif. Ketika ia berencana untuk membatalkan penerbangannya, sang oknum dokter ini memanggilnya, dan menanyakan keinginannya untuk terbang atau tidak.