"Saya senang para gurunya mengatur agar mereka divaksinasi, dengan divaksin, mereka bukan saja melindungi dirinya tetapi juga orang-orang disekelilingnya dari ancaman Covid-19,” ucap Yenny Wahid.
Selanjutnya Yenny Wahid menjelaskan seperti apa perjuangan orang yang tengah menghafal Al Qur’an terlebih untuk menjaga hafalannya.
Baca Juga: Silih Berganti, Polisi Gilir Pemeriksaan Para Saksi Atas Kasus Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang
"Menghafal Quran bukan pekerjaan yang mudah. kawan baik saya, Gus Fatir dari pesantren @ponpespi_alkenaniyah belajar menghafal AlQuran sejak usia 5 th. Beliau mengatakan bahwa memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Quran. Jadi kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada penghafalan Quran dan diminta untuk tidak mendengar musik, itu bukanlah indikator bahwa mereka radikal,” kata Yenny Wahid.
Selain memberikan dua catatan, Puteri almarhum Gus Dur tersebut juga mengajak semua masyarakat supaya lebih bijak dalam menanggapi video santri menutup telinga tersebut supaya tidak sampai menimbulkan persepsi negatif.
"Yuk kita lebih proporsional dalam menilai orang lain. Menyematkan label pada orang lain hanya akan membuat masyarakat terbelah,” tulisnya.
Baca Juga: 5 Rahasia Sederhana Menjaga Pola Makan Sehat, Mampu Kurangi Resiko Penyakit
Yenny Wahid juga meminta agar semua bisa belajar menerima perbedaan supaya Indonesia tetap bersatu.
Dilansir Lamongan Today dari Zona Surabaya Raya, artikel ini telah tayang dengan judul "Yenny Wahid Beri Catatan Tentang Viralnya Video Santri Tutup Telinga Saat Mendengar Musik Ketika Vaksin."(Timothy Lie/Zona Surabaya Raya)***