LAMONGAN TODAY -Isu Timor Leste yang ingin kembali ke Indonesia, akhir-akhir ini ramai jadi perbincangan di banyak media.
Isu tersebut dikaitkan dengan kurangnya Sumber Daya Alam (SDA) di Timor Leste saat masa Pandemi Covid-19 seperti ini.
Selain isu tentang keinginan rakyat Timor Leste untuk kembali bergabung dengan Indonesia, ramai juga isu Timor Leste yang dikaitkan dengan rencana busuk Australia.
Baca Juga: Sebut Timor Leste Paling Miskin dan Nyesel Pisah, Denny Siregar Langsung Digeruduk Cibiran
Mantan Menteri Urusan Pertahanan (Menhan) Timor Leste, Julio Tomas Pinto buka suara mengenai isu di medsos yang terjadi di Indonesia yang berlangsung dalam sepekan ini.
Melalui cuitan @JulioPinto72, Julio Tomas Pinto menyadari negara baru memiliki banyak terpaan masalah, namun dia yakin selalu ada jalan keluar yang terbaik untuk Timor Leste.
"Negara baru memang banyak tantangan dan rintangan tetapi Insya Allah pemimpin dan rakyat Timor-Leste akan menyelesaikan tantangan2 tersebut. Amin yarobbal aalamiin,” demikian cuitan @JulioPinto72.
Dalam sepekan ini pemberitaan Timor Leste di Tanah Air cukup ramai diperbincangkan di media sosial dan bahkan cenderung "bising" lantaran nadanya mengarah pada hoaks.
Baca Juga: Warga Indonesia Dilarang Masuk Malaysia, Ini Alasannya
Media sosial dalam sepekan ini ramai membicarakan keinginan warga Timor Leste kembali ke pangkuan ibu pertiwi Indonesia.
Dilansir Lamongan Today dari artikel di Zona Jakarta yang berjudul: Tampar Ciutan Denny Siregar, Mantan Menhan Timor Leste: TL Tidak Akan Pernah Kembali ke Masa Lalu!
Saat ini, negara tetangga baru Indonesia itu usianya menginjak 21 tahun "Timor Leste Merdeka".
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Note20 BTS Series, Trending Setelah Dipegang Jungkook
Namun, serbuan Pandemi Covid-19 ini membuat sang tetangga makin terpuruk. Bahkan tak sedikit yang "memframing" keinginan warga Timor Leste ingin kembali bergabung bersama Indonesia dan menyatakan penyesalannya.
Catatan Heritage.org menempatkan Timor Leste pada posisi ke-171 dengan skor kebebasan ekonomi 45,9.
Sementara laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Timor Leste paling lambat dibanding dengan negara Asia Tenggara lainnya.
Baca Juga: Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Generasi Terbaru Siap Meluncur Tahun 2021, Begini Tampilannya
Kondisi bisingnya di media sosial terkait Timor Leste direspon keras Mantan Menteri Urusan Pertahanan (Menhan) Timor Leste, Julio Tomas Pinto.
Pernyataan melalui akun Twitter miliknya @JulioPinto72 membantah kabar itu.
Dia meminta, yang "bising" di Indonesia lebih baik bijak dan memahami atas masalah dalam negeri sendiri dari pada mengurusi negara lain dengan fitnah.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Yowis'-Hendra Kumbara, Lengkap dengan Artinya
Dari Twitter akun @Gond-rong, Julio Tomas Pinto mengatakan, Timor Leste sampai kapan pun tidak akan kembali pada Indonesia.
"Minta maaf, lebih baik fokus saja menyelesaikan masalah di Indonesia daripada memfitnah. Timor Leste sampai kapanpun tidak akan masuk lagi bagian Indonesia. Terima kasih,” tulis alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Indonesia dalam bahasa Indonesia.
Julio Tomas Pinto menjawab pesan bising dari @Dennysiregar7 yang menulis "Timor Leste nyesal pisah dari Indonesia. Kalian sih percaya gombalan Australia. Makan tuh, habis manis sepah di buang.”
Baca Juga: Rocky Gerung Dikabarkan Alih Profesi Jadi Ustaz, Hoaks atau Fakta?
Julio Tomas Pinto menuliskan "Minta maaf mas @Dennysiregar7, Timor-Leste sudah merdeka berdasarkan kehendak rakyat dengan 78,5 persen melalui referandum. TL tidak dan tidak akan pernah kembali ke masa lalu. Terima kasih,” tulis @JulioPinto72.
Sementara, Denny Siregar berkomentar keras mengenai isu keinginan Timor Leste kembali ke pelukan Ibu Pertiwi.
"Menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Timor Leste nyesal pisah dari Indonesia. Kalian sih percaya gombalan Australia. Makan tuh, mereka habis manis sepah dibuang," tulis Denny melalui akun Twitter-nya @DennySiregar7.
"Mamam Tuh warga Timor Leste, saudara kalian sendiri malah merampok kekayaan alam Bumi Lorosae,"***(Lusi Nafisa/Zona Jakarta)