Arti Deinfluencing, Sebuah Gerakan yang Sedang Viral di Media Sosial

- 5 Maret 2023, 20:46 WIB
Viral pria baruh baya jualan di TikTok jam 3 pagi, aksi netizen jadi sorotan.
Viral pria baruh baya jualan di TikTok jam 3 pagi, aksi netizen jadi sorotan. /TikTok/tariinness/

LAMONGAN TODAY - Deinfluencing adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk menekan budaya konsumerisme yang berlebihan.

Gerakan ini mulai viral di media sosial, terutama di TikTok, sebagai bentuk protes terhadap para influencer yang sering merekomendasikan produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh konsumen.

Deinfluencing mengajak orang-orang untuk lebih bijak dalam membeli barang-barang dan tidak mudah terpengaruh oleh ulasan atau endorsemen dari influencer favorit mereka.

Baca Juga: Jakarta Diprediksi 'Kiamat' Pada Tahun 2050, 95% Wilayah Tenggelam

Deinfluencing juga mengkritik praktik-praktik tidak etis yang dilakukan oleh beberapa influencer, seperti mempromosikan produk palsu, berbohong tentang kualitas produk, atau menerima bayaran dari pihak-pihak tertentu.

Tujuan utama deinfluencing adalah untuk menciptakan gaya hidup hemat dan berkelanjutan. Dengan deinfluencing, orang-orang diharapkan bisa lebih menghargai barang-barang yang mereka miliki dan tidak membuang-buang uang untuk hal-hal yang tidak penting.

Deinfluencing juga bermanfaat untuk mengurangi dampak negatif konsumerisme terhadap lingkungan, seperti sampah plastik, polusi udara, atau pemanasan global.

Deinfluencing bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menolak untuk membeli produk-produk yang direkomendasikan oleh influencer, melakukan riset sendiri sebelum membeli suatu produk, atau bahkan menghapus akun-akun influencer dari media sosial mereka.

Baca Juga: 5 Bahaya Melakukan Onani, Awas Ketagihan

Halaman:

Editor: Achmad Ronggo


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x