LAMONGAN TODAY - China pada Senin (11/7) mulai mengajak warganet memberikan nama dalam bahasa Mandarin untuk satelit penjelajah matahari pertamanya -- Advanced Space-based Solar Observatory (ASO-S).
Hal itu disampaikan oleh Pusat Ilmu Antariksa Nasional di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Satelit itu dijadwalkan akan diluncurkan ke luar angkasa pada Oktober tahun ini, tepatnya sekitar 11 hingga 24 Juli.
Baca Juga: Suhu Minimum Rinjani Lombok NTB Capai 12 Derajat Celcius, Dini Hari Sampai Subuh
Untuk itu, warganet China diajak memberikan saran nama untuk wahana antariksa tersebut yang mencerminkan fungsinya.
Sekaligus menunjukkan semangat eksplorasi ilmiah dan budaya kepercayaan diri China.
Satelit yang memiliki durasi umur empat tahun itu akan melakukan observasi terhadap medan magnet matahari (solar magnetic field), suar matahari (solar flare), dan lontaran massa korona (coronal mass ejections).
Hal itu, untuk mendukung pengembangan prakiraan cuaca luar angkasa yang membawa bencana.
Baca Juga: Hujan Lebat Bakal Guyur Indonesia, Jawa Timur Harus Waspada Dampak
Setelah memasuki orbit, satelit itu akan menghasilkan sekitar 500 Gigabyte (GB) data setiap hari, yang semuanya akan tersedia bagi pengguna di seluruh dunia.***