LAMONGAN TODAY - Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengungkapkan tantangan dan strategi Xiaomi dalam menghadapi krisis chip.
Pasalnya, krisis chip menjadi isu di dunia teknologi dan otomotif selama dua tahun belakangan ini.
"(Kelangkaan) chip mempengaruhi semua industri. Namun, sekarang sepertinya sudah cenderung stabil. Nanti di Q2, Q3, dan Q4," kata Tse.
Baca Juga: Spek Redmi Note 11 Pro yang Nggak Beda Jauh dengan Seri Sebelumnya, Upgrade hanya pada 2 Fitur
"Diharapkan akan lebih sedikit supply-driven market daripada demand-driven market dimana kami meluncurkan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen," jelas Tse.
Ia menambahkan, secara global, kelangkaan ini bisa berdampak berbulan-bulan ke banyak tempat atau perusahaan.
Tse berharap, di bulan-bulan ke depan, ketersediaan chip bisa lebih stabil dan mendorong perusahaan untuk memberikan produk terbaik.
"Produk yang demand-centric atau sesuai minat konsumen (akan menjadi fokus kami)," paparnya.