Ranggalawe Gugat: Keganasan Perang, Majapahit Tega Beri Perintah Ini Pada Perwira yang Menyerah

- 29 September 2021, 22:28 WIB
Ranggalawe Gugat, pertempuran Sungai Tambak Beras
Ranggalawe Gugat, pertempuran Sungai Tambak Beras /YouTube/@Jagad Mandala

LAMONGAN TODAY - Ranggalawe dan orang-orang Tuban tidak mengetahui bahwa darah akhirnya benar-benar tertumpah di tepi Sungai Tambak Beras.

Seperti bermain sesukanya dengan hidup, senjata-senjata sesama orang Majapahit saling beradu menembus tubuh lawan masing-masing.

Jumlah tentara Majapahit yang begitu besar, membuat mereka seperti disantap ramai-ramai.

Baca Juga: One Piece 1027: Diluar Dugaan! Naga Momonosuke Lebih Kuat dibandingkan Naga Kaido, dr Vegapunk Berbohong?

Duel tombak di atas kuda antara Ken Tosan dan Ken Medang, rupanya cukup sebanding hingga membuat keduanya jatuh terguling.

Namun pertarungan di atas permukaan tanah, justru semakin terlihat siapa yang lebih unggul.

Meski dengan paha yang terluka, Tosan tetap handal bertarung, hingga membuat Medang terdesak dan dihabisi oleh lawannya.

Baca Juga: Zoro Tebas Topeng King, Begini Rupa King Sebenarnya. Selengkapnya di Link Baca One Piece 1027 (Spoiler)

Sayangnya, setelah menghabisi Medang, Tosan ternyata lengah, dia tidak menyadari bahwa panah Nambi sedang meluncur deras ke arahnya.

Pertempuran lain terjadi antara Arya Sidi dan Jaran Wahan. Senjata Jaran Wahan yang begitu tajam, membabat batang keris lawan dan langsung menamatkan riwayatnya.

Pembela Ranggalawe itu gugur seketika. Para tentara pembelot semakin terdesak.

Baca Juga: Mode Baryon Naruto Buat Anime Boruto jadi Trending, Ternyata Ada Peran Masashi Kishimoto

Peristiwa di Tambak Beras tersebut akan bocor ke Tuban, mengingat beberapa prajurit lawan ada yang nekat menyeberangi sungai.

Keadaan genting tersebut segera dilaporkan ke Adipati dan persiagaan pasukan semakin diperketat.

Ranggalawe yang mendapatkan laporan demikian menjadi marah. Dia memerintahkan semuanya bersiap membalas perbuatan Nambi, menghadapi mereka sebelum memasuki Tuban.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Stevie Agnecya Mantan Istri Samuel Rizal Tampil ke Publik Pakai Hijab

Seusai mendapatkan laporan tersebut, Ranggalawe bergegas pulang ke rumahnya menemui kedua Istrinya yaitu Martaraga dan Tirtawati, serta anaknya Kuda Anjampiani.

Karena Ranggalawe tak pandai menutupi perasaannya, kedua istrinya itu langsung mengetahui bahwa Ranggalawe sedang menghadapi masalah besar.

Seperti kepada ayahnya, Ranggalawe mengatakan semuanya kepada kedua istrinya, dan perjumpaan kali ini adalah untuk berpamitan ke medan perang.

Baca Juga: Rendy Buat Membuat Rencana Busuk? Aldebaran Tingkatkan Kewaspadaan, Selengkapnya di Sinopsis Ikatan Cinta

Pecahlah tangis Martaraga dan Tirtawati, berbeda dengan keberangkatan ke medan perang sebelumnya, kali ini mereka begitu berat membiarkannya pergi.

Ranggalawe seakan runtuh jiwanya melihat keduanya menagis. Namun, sudah menjadi tekadnya untuk tetap berangkat apapun yang terjadi.

Martaraga kemudian menceritakan mimpi buruk yang dialaminya. Dalam mimpi itu, keduanya berada di taman untuk memetik bunga, lalu diwadahi dalam keranjang.

Baca Juga: Sudah Cair! Cek Status Penerima Bantuan Dana Program Indonesia Pintar PIP melalui pip.kemdikbud.go.id

Sayangnya, seekor burung gagak tiba-tiba menyambar keranjang itu dan seluruh bunga tersebut jatuh ke tanah dan menjadi serpihan abu.

Ranggalawe terhenyak mendengar mimpi Martaraga. Seakan yang bertaburan itu adalah abu jenazahnya sendiri.

Sadarlah Ia bahwa Tuhan mendengarkan permintaannya untuk mati.

Baca Juga: Netflix: Squid Game Serial Orisinal Tersukses, Baru Tayang 9 Hari Tapi Menjadi yang Terpopuler

Berbeda yang terjadi di rumahnya, Ranggalawe mendapatkan kembali semangatnya, suara gemuruh pasukan menyambut kedatangannya.

Gemuruh suara prajurit membakar jiwanya sebagai seorang ksatria.

Para mantri dan perwira senang melihat junjungannya datang menemui mereka.

Baca Juga: Sinopsis Boruto Chapter 63: Boruto Datang Tepat Waktu Selamatkan Kawaki, Mata Jougan Bangkit

Mereka langsung mengatur formasi perang yang dimulai sejak keberangkatan.

Formasi akan dipimpin oleh Gagarangan Tambak Baya, Jaran Pikatan, Rangga Dadali dan Tumenggung Wiyagrang Garing.

Baru saja rapat selesai, orang yang dihormati Ranggalawe selain ayahnya, muncul dihadapan mereka.

Baca Juga: Update! 15 Kode Redeem FF Terbaru 29 September 2021, Segera Klaim Hadiah Gratis dari Free Fire

Sehingga tiba-tiba saja suasananya menjadi begitu berbeda.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Kidung Ranggalawe YouTube/@Jagad Mandala


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x