Namun takdir berkata lain, Choirul Huda yang hendak mengambil bola dadanya tak sengaja membentur kaki rekan timnya.
Sontak Choirul Huda pun meringis kesakitan tanda benturan amat keras. Ia tak henti terus memegangi dadanya menahan rasa sakit.
Baca Juga: Harga HP Realme 7 Pro Punya Penawaran Khusus Bagi Pelajar, Buruan Cek Sebelum Kehabisan
Kerasnya benturan membuat Choirul Huda tak sadarkan diri. Petugas medis pun langsung membopong tubuh Choirul Huda untuk dibawa ke rumah sakit.
Tepat pada pukul 16.45, Choirul Huda dinyatakan meninggal dunia. Sebelumnya tim medis sempat memberikan pertolongan pertama namun akhirnya nyawanya tak terselamatkan.
Choirul Huda meninggal dunia di usianya yang ke-38 tahun.
Tetap di hati penggemar
Meski sudah tiga tahun berlalu, kenangan indah bersama Kapten Persela Lamongan Choirul Huda sangat berbekas di hati tim.
Baca Juga: Keberkahan Waktu Ashar Menurut Ustaz Zaidul Akbar, Pentingnya Salat Bagi Jantung
Betapa tidak, julukan one man one club tersemat di dalam Choirul Huda yang telah membela Persela Lamongan mulai tahun 1999 hingga akhir hayatnya di lapangan hijau.