LAMONGAN TODAY - Pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), berasal dari Madiun, Jawa Timur.
PSHT dikenal sebagai salah satu perguruan paling tua berdiri. Dengan kata lain, PSHT telah lama lahir.
Begitupun, perkembangan PSHT telah begitu pesat dengan anggota yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.
Baca Juga: Info Jadwal Daily Line Up Prambanan Jazz Festival 2022, Ada Tulus dan Fiersa Besari, Tampil Kapan?
Sejarah organisasi PSHT pertama kali didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922, dan berkembang sampai sekarang.
H. Tarmadji Boedi Harsono selaku ketua Umum PSHT Pusat periode (1981-2014), menyebutkan bahwa Ki Hadjar Hardjo Oetomo merupakan seorang patriotik yang hidup pada masa penjajahan Belanda.
Hal itu, sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Mas Rimba,
Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Supersemar 2022, untuk Merayakan Peringatan Hari Surat Perintah Sebelas Maret
Pada masa tersebut, Ki Hadjar Hardjo Oetomo aktif melawan penjajah hingga sering kali keluar masuk penjara.
Pada tahun 1925, ia sudah sering keluar masuk penjara. Sehingga latihan-latihan SH Terate terbengkalai.
Latihan SH Teratai yang terabaikan, membuat anak didiknya menggantikan posisi Ki Hardjo. Yang pada saat itu, anak didiknya adalah teman-teman dan sahabat dari Ki Hardjo.
Tahun 1938 Ki Hardjo mulai menderita sakit hingga akhirnya tidak bisa mengajar di SH Teratai.
Kemudian digantikan oleh para sahabat yang setia melanjutkan pendidikan SH Teratai.
Di tahun 1953, SH Teratai resmi menjadi organisasi Persaudaraan. Yakni bertumpu pada Peseduluran.
Harapan Tarmadji kedepannya, rumah yang merupaka tempat berdirinya SH Teratai bisa dijadikamln museum.
Tujuannya agar orang bisa berkaca, bagaimana itu bisa terbentuk dan berdiri. Yang tak lain adalah sebuah perjuangan yang keras.
Sebelumnya, bentrok antar dua perguruan silat di Banyuwangi, Jawa Timur kembali terjadi, pada hari, Kamis, 10 Maret 2022, dini hari, pukul 02.15 WIB.
Bentrok itu diketahui melibatkan perguruan silat Pagar Nusa dengan PSHT.
Masa dari perguruan silat Pagar Nusa dan PSHT begitu banyak.
Dipastikan banyak anggota perguruan silat Banyuwangi berdatangan ke lokasi tempat kejadian perkara bentrokan di wilayah Sukomukti.
Banyak oknum anggota silat meringsek depan barisan barikade ratusan personil Polresta Banyuwangi dibantu anggota TNI Kodim 0825, menjaga tempat perguruan silat di Sukomukti, mencegah bentrok fisik terjadi.
Namun, jumlah anggota pergurun silat itu, baik dari Pagar Nusa maupun PSHT bertambah banyak.
Bentrok Pagar Nusa dan PSHT mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan beberapa korban mengalami luka-luka, serta beberapa rumah warga dan satu tempat ibadah rusak.
Baca Juga: Hujan Lebat Terjang Sumsel pada 10 sampai 20 Maret 2022, BMKG Rincikan Sebaran Wilayahnya
Namun perseteruan tersebut tidak berlangsung lama karena kedua belah pihak telah bersepakat damai yang dideklarasikan dua pihak perguruan silat di Mapolsek Bangorejo.***