Untuk menopang atap buka tutup otomatis, butuh waktu 25 menit untuk pengoperasian sistem stadion tersebut.
Atap stadion terbuat dari bahan bernama Etilen Tertraflourida Thailand yang tahan segala cuaca dan memblokir sinar matahari, melindungi penonton dari cuaca Singapura yang panas dan lembab pada siang hari dan hujan deras sewaktu-waktu.
Pada malam hari, atap buka tutup ini digunakan sebagai layar proyektor raksasa di kedua sisi.
Selain itu, teknologi yang tak kalah keren adalah pada bagian tribun memiliki sistem retrwcable stand yang dapat disesuaikan dengan olahraga apa yang akan dipertandingkan, seperti Rugby, Cricket, Atletic dan Sepakbola.
Untuk ganti susunan stand dari atletik ke sepakbola, baris penonton paling bawah dimajukan lima meter, sehingga menyembunyikan track lari ke bawah kursi dan mendekatkan jarak antara penonton dengan lapangan.
Baca Juga: Masker Katup Tidak Aman Cegah Penyebaran Virus COVID-19? Inilah Penjelasannya
Sistem pendingin hemat energi juga dirancang untuk menyalurkan udara dingin di setiap stadion dengan energi kurang dari 15% jika dibandingkan dengan stadion berpendingin udara pada umumnya.
Tak heran, jika stadion berkapasitas 55.000 penonton itu dibangun dengan anggaran yang cukup besar, hingga 1,87 miliar dolar Singapura.
Stadion ini, nantinya akan digunakan untuk pertandingan grup A.