Network
LAMONGAN TODAY – Pecinta bulutangkis Indonesia dikejutkan dengan kabar mundurnya timnas Indonesia pada All England 2021. Mundurnya Marcus dan kawan-kawan ini terjadi karena mereka satu pesawat dengan penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam penerbangan ke Birmingham, Sabtu 13 Maret 2021.
20 dari 24 anggota tim Indonesia kemudian menerima email dari National health Service, sebuah otoritas kesehatan pemerintah Inggris. Tim Indonesia dinilai masuk dalam kategori kontak dekat dengan penumpang yang terkonfirmasi positif tersebut.
Dalam email tersebut, 20 anggota tim Indonesia diwajibkan untuk mengikuti isolasi mandiri selama 10 hari terhitung sejak kedatangan 13 Maret hingga 23 Maret 2021. Sementara empat orang lain yakni Ahsan dan tiga pelatih/ofisial tidak mendapatkan email serupa.
Baca Juga: Percepat Penanganan Covid-19, Koramil Tikung Kawal Pelayanan Vaksinasi
Email tersebut didapatkan usai pertandingan Ahsan/Hendra. Setelah itu, para pemain diminta untuk kembali ke hotel untuk melakukan isolasi.
Beberapa hari lalu, Tim India, Tailand, dan Denmarkd juga mengalami kasus serupa. Panitia mendapati tujuh kasus positif Covid-19. 7 kasus tersebut berasal dari pemain dan ofisial tim India, Denmark, dan Thailand.
Setelah dilakukan tes ulang, ternyata seluruhnya dinyatakan negatif. Hasil itu juga dinilai tidak lumrah, karena hasil tes berubah hanya dalam waktu 24 jam. Itu berarti berarti “false positive rate”-nya mencapai 100%, dari 7 kasus positif yang ada, semuanya ternyata negatif.
Baca Juga: 353 Personil Kodim 0812 Lamongan Terima Penyuntikan Dosis Kedua Vaksin Covid-19
Kasus ini berbeda dengan Indonesia, karena mereka harus isolasi dengan kategori ‘kontak dekat’ dengan penumpang yang hingga kini tidak diketahui nama, alamat, dan posisi tempat duduk dalam pesawat.
Hal yang janggal, tidak semua pemain Indonesia dan tim mendapatkan email. Hal itu juga berlaku bagi Neslihan Yigit saat ini. Pemain asal Turki ini berada satu pesawat dengan orang tersebut, namun Yigit masih terjadwal untuk bermain.
