Kisah Inspiratif Mesut Ozil, Imigran yang Dilecehkan namun Membalasnya dengan Juara Piala Dunia

- 19 Januari 2021, 11:13 WIB
Mesut Ozil saat diresmikan sebagai pemain baru Fenerbahce yang direkrut dari Arsenal.
Mesut Ozil saat diresmikan sebagai pemain baru Fenerbahce yang direkrut dari Arsenal. /Instagram.com/@fenerbahce/

LAMONGAN TODAY - Mesut Ozil merupakan pemain sepakbola profesional yang saat ini baru saja hengkang ke Fenerbache. Ozil dikenal sebagai salah satu pemain yang memiliki skill passing bola terbaik.

Umpan-umpan yang ia kirimkan tak jarang sukses dimanfaatkan rekan setimnya untuk menjadi gol. Namun bagaimana kisah kehidupan Mesut Ozil sesungguhnya? Apakah sebaik saat ia bermain di lapangan hijau?

Pemain yang lahir pada tanggal 15 Oktober 1988 ini, lahir dari pasangan Musatafa Ozil dan Gulizar Ozil. Mesut Ozil berasal dari keluarga muslim keturunan Turki.

Baca Juga: Indo Pride! Link Live Streaming M2 World Championship Fase Grup Tahap 1 Hari ke 2, Berikut Jadwalnya

Namun, ia memiliki kebangsaan Jerman. Pada mas kecilnya, keluarga Ozil merupakan kalangan keluarga yang tak mampu.

Untuk itu, kedua orangtuanya memutuskan untuk migrasi ke Negeri Jerman. Namun, nasibnya di Jerman tak jauh beda dengan saat dia masih tinggal di Turki.

Orang tua Ozil bekerja sebagai karyawan yang bekerja pada sebuah industri. Pendapatannya hanya cukup untuk makan saja.

Baca Juga: Kalah dari Inter Milan, Giorgio Chiellini: Inter Milan kalahkan Juventus di Setiap Area

Melihat hal itu, Ozil tak tinggal diam. Ia ingin mengangkat derajatnya dan melalui sepakbola lah Ozil ingin meraih kesuksesan.

Ia mengembangkan keterampilan sepakbolanya bersama teman-teman di sekolah. Klub sepakbola Ozil bernama Soccer Monkey Cage.

Dinamakan Soccer Monkey Cage karena lapangan bermain yang mereka gunakan berada di pagar pembatas antara penduduk asli dan kaum imigran.

Baca Juga: Jaemin NCT Langsung Trending di Twitter! Dengarkan Lagu dari NIKI di Relay Cam

Meski dimulai dari pengalaman bersama teman-teman sekolah, kemampuan Ozil semakin meningkat. Dirinya bermain bola setiap saat, bahkan ketika hujan dan turun salju pun, ia tetap semangat untuk mengasah kemampuannya.

Kebiasaan itu terus ia lakukan hingga beranjak dewasa. Sampai suatu hari, ketika ia memasuki masa remaja, kepala sekolah Ozil menyebut bahwa ia sangat menggilai sepakbola seperti seorang autis.

Ke tempat tidur pun, Ozil selalu ditemani oleh bola kesayangannya. Di balik semua itu, banyak orang yang menyukai kemampuannya dalam bermain sepakbola.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Hanya di www.prakerja.go.id, Berikut Persyaratannya

Saat sedang berada di kelas, Ozil juga sering mengintip stadion Schalke dari dalam jendela. Ia bermimpi untuk bisa bermain di situ.

Penampilan mengesankannya membuat Ozil dilirik oleh banyak pihak. Tepat pada tahun 2005, dirinya bergabung dengan tim impian masa kecilnya, yaitu Schalke.

Ozil bermain selama semusim untuk Schalke, sebelum dipromosikan pada tim senior pada tahun 2006. Kecerdasannya dalam mengolah si kulit bundar, membuat raksasa Spanyol, Real Madrid kepincut.

Baca Juga: Rumah Tangga Stefan William dan Celine Evangelista Diisukan di Ujung Tanduk, Warganet Kaget

Pada tahun 2010, ia resmi bergabung dengan Los Blancos, hingga akhirnya menjadi salah satu pemain terbaik dunia.

Karir cemerlang Ozil di lapangan hijau berbanding terbalik dengan perjalanan cintanya. Ia berkali-kali berganti pasangan. Model Jerman hingga Miss Venezuela, pernah menjadi bagian kisah perjalanan cinta Ozil, sebelum akhirnya ia menemukan seorang wanita bernama Meindi Capristo.

Namun, kisah cintanya bersama Meindi Capristo juga tak berjalan mulus. Kekasih Mesut Ozil itu diduga sebagai pemicu pemecatan sang Ayah sebagai agennya, hingga akhirnya Ozil menunjuk sang Kakak untuk menjadi agennya.

Baca Juga: Zaskia Sungkar dan Irwansyah Gelar 7 Bulanan dan Ungkapkan Jenis Kelamin Buah Hati Mereka

Kabarnya, sang Ayah masih tidak terima dengan pemecatan itu. Akibatnya, kedua orang tua Ozil memutuskan untuk berpisah.

Meski sekarang hidup tanpa bimbingan sang Ayah, Ozil tetap menjadi seorang muslim yang baik. Ia kerap kali membaca Al-Qur'an sebelum pertandingan dimulai.

Kepribadiannya sebagai seorang muslim sejati, juga ia tunjukkan kala berada di luar lapangan. Ozil sering melakukan kegiatan amal.

Baca Juga: Tim SAR Cari Empat Orang Diduga Masih Tertimbun Tanah Longsor di Sumedang

Pada tahun 2016, dirinya mengunjungi camp pengungsian di Yordania. Dia merawat anak-anak yang mengungsi akibat perang Suriah yang sedang terjadi.

Selain uang, Ozil juga membagikan kaos bola kepada anak-anak yang sedang berada dalam musibah. Kepribadiannya, kemampuannya, serta ketaatan yang baik membuat Ozil sukses dalam menjalani karir sepakbolanya.

Sepanjang karirnya, Ozil sudah meraih berbagai gelar bergengsi, seperti Piala Dunia bersama Jerman, trofi La Liga bersama Real Madrid, FA Cup bersama Arsenal, serta masih banyak trofi berkelas lainnya, yang menandai kesuksesan Ozil sebagai pemain Sepakbola.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x