Masyarakat Mulai Takut Ngomong, Kebebasan Berpendapat Direnggut dan Sulit Berdemokrasi?

- 25 Oktober 2020, 18:25 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. /PMJNews

LAMONGAN TODAY -- Survei Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil terbarunya terkait isu politik, demokrasi, dan pilkada di era pandemi Covid-19.

Hasilnya, Indikator Politik Indonesia mencatat tingginya angka keengganan masyarakat saat menyatakan pendapat.

Karena itu, pemerintah pun diharapkan lebih memperhatikan kembali suara masyarakat terutama yang tidak sejalan dengan kebijakan diputuskan.

Baca Juga: Siapkan Dokumen Ini untuk Daftar Banpres  BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Diperpanjang Sampai November 2020

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai, hal ini penting sehubungan data survei lembaganya menunjukan angka presentase kebebasan berpendapat menurun.

“Masyarakat mulai takut ngomong, padahal dalam konteks demokrasi partisipatoris, terlepas berkualitas atau tidak apapun pendapat mereka didapatkan tempat yang sama dengan mereka yang pro pemerintah," kata Burhanuddin dalam rilis survei terbaru bertajuk 'Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi', dikutip lamongantoday.com dari RRI, Minggu (25/10/2020).

Lebih lanjut, Burhanuddin menguraikan, survei terkait itu dilakukan pada 24-30 September 2020, dengan total responden sebanyak 1.200 orang dipilih secara acak.

Baca Juga: Viral Kata Kasar dan Keresahan Orang Tua, Duta Kuliner Jawa Barat Jadi Sorotan, Akankah Bertahan?

Metode survei, lanjutnya, dilakukan dengan wawancara via telepon, margin of error sekitar 2.9 pesen dan tingkat kepercayaan 95 pesen.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: RRI


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x