Tanda-tanda Alam Akan Terjadinya Tsunami, Masyarakat Terkadang Mengabaikannya

- 2 Oktober 2020, 15:10 WIB
Ilustrasi : Tanda Alam Akan Terjadinya Tsunami, Masyarakat Terkadang Mengabaikannya
Ilustrasi : Tanda Alam Akan Terjadinya Tsunami, Masyarakat Terkadang Mengabaikannya /Istimewa/PIXABAY/Elias Sch

Sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana, beberapa tim peneliti tengah melakukan penelitian lanjutan, seperti yang dilakukan oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengembangkan sistem deteksi dini gempa.

Selain mengandalkan sistem deteksi dini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai tanda-tanda alam jika terjadi bencana alam khususnya tsunami.

Baca Juga: Lirik Lagu Lovesick Girls – BLACKPINK, Satu Jam Tembus 12 Juta Penonton

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bandungraya.com, "Kenali Tanda-tanda Alam jika Akan Terjadi Bencana Tsunami dalam Waktu Dekat", BPBD Lumajang menjelaskan ada dua tanda yang jelas jika tsunami akan datang dalam waktu dekat.

Tanda pertama, naluri binatang burung begitu kuat sehingga banyaknya burung laut yang terbang ke darat merupakan salah satu tanda bahaya tsunami.

Tanda kedua, yakni surutnya mata air dari sumur warga dan air laut yang secara tiba-tiba.

"Burung burung laut terbang ke darat dan air sumur masyarakat terutama masyarakat di sekitar pantai, harus ada siskamling saat ini," tutur Wawan HS selaku petugas Logistik Kesiapsiagaan Bencana pada Selasa, 29 September 2020.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Cintaku Bukan Di atas Kertas', Bukan Cinta Biasa - Siti Nurhaliza yang Viral di TikTok.

Oleh karena itu, Wawan berharap masyarakat dapat mengaktifkan sistem siskamling, terutama di Desa Tangguh Bencana (Desana), yaitu di daerah sekitar pantai dengan Early Warning System (EWS) atau sirene telah disiapkan di masing-masing lokasi titik terdampak tsunami seperti di Masjid dan Balai desa.

Selain itu, Wawan juga menjelaskan bahwa di setiap titik juga diberlakukan Warning Receiver System (WRS) sehingga seseorang dapat memantau gempa yang terjadi di seluruh Indonesia selama 24 jam.

Halaman:

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: PR Bandung Raya


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x