Sejarah Lahirnya Perguruan Silat Pagar Nusa, Pencak Silat Asli NU

- 15 Desember 2022, 17:00 WIB
Sejarah Lahirnya Perguruan Silat Pagar Nusa, Pencak Silat Asli NU
Sejarah Lahirnya Perguruan Silat Pagar Nusa, Pencak Silat Asli NU /Instagram/pagarnusa_banyuwangi/

LAMONGAN TODAY - Di Indonesia terdapat 16 perguruan pencak silat yang tergabung menjadi anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Salah satu perguruan silat yang menjadi anggota adalah Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS-NU) Pagar Nusa

Sejarah Berdiri dan Para Tokohnya 

Dikutip dari NU Online Menurut Ensiklopedia NU, Pagar Nusa bertugas menggali, mengembangkan, dan melestarikan seni bela diri pencak silat Indonesia. Nama resminya adalah Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS-NU) Pagar Nusa kemudian sekarang membuang kata ikatan, menjadi Pencak Silat NU. Sedangkan Pagar Nusa sendiri berarti pagarnya NU dan bangsa.  

Pagar Nusa dibentuk pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. NU mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986.

Lahirnya Pagar Nusa berawal dari perhatian dan keprihatinan para kiai NU terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di pesantren. Padahal, pada awalnya pencak silat merupakan kebanggaan yang menyatu dengan kehidupan dan kegiatan pesantren.

Surutnya pencak silat antara lain ditandai dengan hilangnya peran pondok pesantren sebagai padepokan pencak silat. Padahal, sebelumnya pondok pesantren merupakan pusat kegiatan ilmu bela diri tersebut. Kiai atau ulama pengasuh pondok pesantren selalu merangkap sebagai ahli pencak silat, khususnya aspek tenaga dalam atau hikmah yang dipadu dengan bela diri. Pada saat itu seorang kiai sekaligus juga pendekar pencak silat.

Baca Juga: Demokrat Nomor 14, AHY: Kami ‘S14P’ Perjuangkan Perubahan dan Perbaikan

Di sisi Iain tumbuh berbagai perguruan pencak silat dengan segala keanekaragamannya berdasarkan segi agama, aqidah, maupun kepercayaannya. Perguruan-perguruan itu kadang bersifat tertutup dan saling mengklaim sebagai yang terbaik serta terkuat.

Para ulama-pendekar merasa gelisah melihat kenyataan tersebut. KH Suharbillah, seorang pendekar dari Surabaya, menceritakan masalah itu kepada KH Mustofa Bisri di Rembang. Mereka lalu menemui KH Agus Maksum Jauhari (Lirbow) atau Gus Maksum, yang memang dikenal sebagai tokoh ilmu bela diri.

Halaman:

Editor: Achmad Ronggo


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x