Indonesia Targetkan Bebas Malaria pada 2030, Peneliti BRIN: Program Pengendalian Malaria Harus Terintegrasi

- 14 Oktober 2021, 15:06 WIB
NYAMUK ANOPHELES - Gigitan nyamuk Anopheles di tubuh manusia menyebabkan penyakit malaria. Vaksin malaria yang dikembangkan oleh Universitas Oxford, terbukti 77 persen efektif dalam uji klinis awal. Ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut bisa menjadi terobosan terbaru./ILUSTRASI NYAMUK ANOPHELES: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/
NYAMUK ANOPHELES - Gigitan nyamuk Anopheles di tubuh manusia menyebabkan penyakit malaria. Vaksin malaria yang dikembangkan oleh Universitas Oxford, terbukti 77 persen efektif dalam uji klinis awal. Ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut bisa menjadi terobosan terbaru./ILUSTRASI NYAMUK ANOPHELES: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes mengungkapkan sebuah tantangan dalam program eliminasi malaria yang menjadi perhatian yaitu bagaimana mengurangi penemuan kasus malaria aktif atau pasif.

Ia mengatakan usaha untuk menyelesaikan tantangan itu, adalah lewat pemeriksaan malaria dengan menggunakan tes diagnostik cepat (RDT), distribusi kelambu, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

Baca Juga: Big Match! Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Amerika Selatan: Argentina vs Peru dan Brazil vs Uruguay

Pada usaha memberantas malaria, Pemerintah Indonesia juga memastikan ketersediaan alat diagnosis dan pengobatan malaria, dan melaksanakan pengendalian nyamuk penular malaria bersama masyarakat melalui cara perbaikan lingkungan.***

Halaman:

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x